Golongan yang akan Merugi Kelak pada Hari Kiamat

Terdapat orang yang akan merugi kelak hari kiamat

pulsk.com
Terdapat orang yang akan merugi kelak hari kiamat. Hari Kiamat (ilustrasi)
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW agar membiarkan kaum musyrik menyembah patung-patung setelah diberi peringatan berkali-kali. 

Allah SWT menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang merugi pada hari Kiamat, termasuk keluarganya. Allah berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 15:

فَاعْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ  اَلَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُ "Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, 'Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat'. Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata". (QS Az-Zumar [39]:15)

Berdasarkan metode tafsir tahlili yang dirilis aplikasi Qur'an Kemenag, pada ayat ini Allah memerintahkan Rasul-Nya agar membiarkan kaum musyrik Makkah menyembah patung-patung itu sesuai kehendak mereka.  

Mereka telah diberi peringatan berulang-ulang dan diberi bimbingan berkali-kali. Akan tetapi, mereka masih tetap juga pada pendirian mereka mengikuti jejak nenek moyang mereka yang hanya berdasarkan dugaan-dugaan yang jauh dari kebenaran.  

 

Sebagai penegasan yang terakhir, Rasulullah diperintahkan untuk menyatakan kepada mereka bahwa orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri. 

Berarti apabila mereka nanti diberi pembalasan dengan azab yang dahsyat, tiada lain penderitaan itu karena perbuatan mereka sendiri. Kerugian dan penderitaan itu tidak hanya menimpa mereka, tetapi juga menimpa keluarga mereka yang sependirian dengan mereka. 

Pada pengujung ayat ini, Allah SWT menandaskan bahwa kerugian dan penderitaan serupa itu adalah kerugian dan penderitaan yang nyata, karena tidak ada kerugian dan penderitaan yang lebih dahsyat daripada kerugian yang mereka derita di hari kiamat. Dalam ayat berikutnya, Allah berfirman: 

لَهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِّنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ  ۗذٰلِكَ يُخَوِّفُ اللّٰهُ بِهٖ عِبَادَهٗ ۗيٰعِبَادِ فَاتَّقُوْنِ "Di atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan yang disediakan bagi mereka. Demikianlah Allah mengancam hamba-hamba-Nya (dengan azab itu). Wahai hamba-hamba-Ku, maka bertakwalah kepada-Ku." (QS Az-Zumar [39]:16).

Pada ayat ini, kemudian Allah menjelaskan derita yang orang-musyrik itu alami. Mereka akan diletakkan di tengah-tengah api neraka yang berlapis-lapis. Di bagian atas terdapat api yang berlapis-lapis dan di bawahnya pun demikian pula. Mereka berada di puncak derita, karena mereka dikepung oleh api neraka. Allah SWT berfirman:

يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ   Pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), ”Rasakanlah (balasan dari) apa yang telah kamu kerjakan!” (al-Ankabut [29]: 55). 

Dan firman-Nya: لَهُمْ مِّنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ "Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka)". (QS al-A‘raf [7]: 41).

Siksa-siksa yang dahsyat itu dikemukakan Allah tiada lain hanyalah untuk menakut-nakuti hamba-Nya, agar mereka sadar dan insaf serta kembali kepada jalan yang lurus, jalan yang ditunjukkan Rasulullah SAW serta suka memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah mereka kerjakan.   

 

Pada akhir ayat, Allah  SWT memerintahkan Rasul-Nya agar menyeru para hamba-Nya agar bertakwa, suka menaati perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Seruan itu menunjukkan sifat kasih sayang Allah terhadap hamba-hamba-Nya dan kebijaksanaan-Nya yang tak ternilai tingginya. 

 
Berita Terpopuler