RS Darurat Covid-19 di Tasikmalaya Belum Bisa Digunakan

RS Darurat tinggal menunggu mengisi tempat tidur dan alat kesehatan lain.

Antara/Adeng Bustomi
Warga menjalani rawat inap di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Soekardjo di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/1/2020).
Rep: Bayu Adji P Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus berupaya menambah ruang isolasi terpusat untuk pasien Covid-19. Salah satunya dengan rencana mengoperasionalkan Rumah Sakit (RS) Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu sebagai RS darurat Covid-19, meski pembangunannya belum 100 persen tuntas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa kali pengecekan ke tempat itu. Berdasarkan hasil pengecekan terakhir, kesiapan gedung, listrik, air, dan IPAL, sudah memadai. Rencana untuk menggunakan lantai satu RS itu akan dapat segera direalisasi. "Tinggal sekarang mengisi tempat tidur dan alat kesehatan lainnya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/12).

Uus mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Soekardjo untuk menyediakan tempat tidur dan alat kesetan yang diperlukan. Diharapkan, pemenuhan kelurangan itu segera dapat dilaksanakan.

Selain itu, dinas kesehatan juga masih harus menyiapkan proses administrasi penggunaan RS yang belum tuntas pembangunannya itu. "Karena itu kan gedung baru selesai. Masih ada keterkaitan dengan pelaksana pembangunan. Tentu harus ada proses administrasi yang ditempuh," kata dia.

Jika segala hal sudah terpenuhi, ia mengatakan, gedung baru akan dapat diisi. Namun, ia menargetkan, tempat itu akan dapat digunakan pada pekan ini.

Menurut dia, RS Dewi Sartika sangat dibutuhkan untuk sangat dibutuhkan untuk menampung pasien Covid-19. Sebab, kapasitas yang tersedia tak lagi dapat menampung jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

Uus mencontohkan, tingkat keterisian Hotel Crown yang baru sekira satu pekan belakangan dioperasionalkan, sudah mencapai 85 persen. Sementara ruang isolasi di RSUD dr Soekardjo dan RS lainnya sudah hampir seluruhnya penuh.

Menurut dia, saat ini masih ada sekira 100 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Namun, pasien menjalani isolasi mandiri harus memenuhi sejumlah persyaratan, seperti rumahnya memadai, kasus tanpa gejala dan tak ada penyakit penyerta, serta terus melalui pengawasan. "Artinya kita pilih betul agar tidak memunculkan klaster keluarga," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Senin pagi, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 2.077 orang. Sebanyak 1.070 orang telah dinyatakan sembuh, 959 orang masih aktif, dan 48 orang meninggal dunia.


 
Berita Terpopuler