Kasus Aktif Covid-19 di Tasikmalaya Tembus Angka 1.000

Ruang isolasi terpusat yang tersedia di Kota Tasikmalaya sangat terbatas.

Antara/Adeng Bustami
Tim relawan menyiapkan ruang isolasi pasien Covid-19 (ilustrasi)
Rep: Bayu Adji P Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan 131 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (23/12). Saat ini, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu mencapai 1.997 kasus. Sebanyak 1.034 kasus di antaranya masih aktif, dengan rincian 446 kasus dengan gejala (simtomatik) dan 588 kasus tanpa gejala (asimtomatik).

Baca Juga

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, kasus aktif yang sudah menembus angka 1.000 harus menjadi perhatian semua pihak. Sebab, ruang isolasi terpusat yang tersedia di Kota Tasikmalaya sangat terbatas. "Ini harus menjadi perhatian kita semua," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (23/12).

Ivan menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah terus berupaya untuk menambah tempat isolasi secara terpusat. Dalam beberapa hari terakhir, dinas kesehatan sudah mengoperasionalkan Hotel Crown sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala. 

Ia menambahkan, saat ini dinas kesehatan juga masih mempersiapkan Rumah Sakit Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. "Mudah-mudahan semua (pasien Covid-19) bisa tertapung," kata dia.

Menurut Ivan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya ingin semua pasien Covid-19 dapat menjalani isolasi secara terpusat di tempat yang telah disediakan. Sebab, menjalani karantina mandiri di rumah dinilai berpotensi menimbulkan klaster keluarga.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, sejak dioperasionalkan pada Senin (21/12), keterisian Hotel Crown sebagai tempat isolasi sudah mencapai sekira 50 persen dari kapasitas maksimal 100 tempat tidur. Namun, ia memprediksi dalam waktu dekat Hotel Crown akan penuh dengan pasien Covid-19, lantaran kasus masih terus bertambah. "Untuk rumah sakit tetap penuh. Rusunawa sudah berkurang, tapi pasti satu-dua hari akan terisi lagi," kata dia.

Ihwal kesiapan Rumah Sakit Dewi Sartika untuk dijadikan sebagai rumah sakit darurat Covid-19, Uus mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terakhir pada Sabtu (26/12). Menurut dia, persiapan di rumah sakit itu harus dipastikan benar-benar matang, lantaran akan digunkan untuk menampung pasien Covid-19 dengan gejala.

"Kalau memang ada kekurangan, akan kita tambahkan. Kalau sudah siap, Ahad alkes akan masuk. Mudah-mudahan Selasa atau Rabu sudah bisa dipakai," kata dia.

 

 

 
Berita Terpopuler