Risma, Sandi, Hingga Gus Yaqut, Ini Rekam Jejak Menteri Baru

Ada enam menteri baru yang diumumkan Presiden Jokowi pada hari ini.

Istimewa
Jokowi menunjuk sejumlah nama baru dalam kabinetnya
Rep: Sapto Andika Candra Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12) siang. Dalam pengumuman hari ini, ada sejumlah nama baru yang masuk dalam susunan pemerintahan dan ada pula nama-nama lama yang bergeser posisi.

Dari sejumlah nama baru, ada Sandiaga Uno yang menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wisnutama, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari P Batubara yang terjerat kasus korupsi, Wahyu Sakti Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang juga tersandung korupsi, dan M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto

Kemudian ada juga Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto dan Yaqut Cholil Qoumas yang ditunjuk sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

Lantas seperti apa profil masing-masing nama baru yang masuk dalam pemerintahan Jokowi-Maruf Amin kali ini? Republika mencoba menggali informasi singkat mengenai keenam sosok di atas.

1. Tri Rismaharini

Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini? Perempuan yang tahun ini berusia 59 tahun ini sudah banyak dikenal khalayak luas dengan kinerjanya sebagai Wali Kota Surabaya selama 10 tahun, sejak 2010 lalu. Risma memang menjabat jabatan ini dalam dua periode pemerintahan.

Lulusan jurusan arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) ini meniti karier profesionalnya sebagai PNS. Karier politiknya melejit hingga akhirnya sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Selama menjabat Wali Kota Surabaya, Risma pernah menyabet penghargaan prestisius seperti Mayor of The Month atau Wali Kota Terbaik Dunia pada 2014 lalu.

Baca Juga

Mantan menteri Sosial Juliari Batubara (kanan) berbincang dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) ketika memantau penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Kantor Pos Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/10/2020). Kini, Risma menggantikan posisi Juliari yang tersangkut kasus korupsi di KPK.


2. Sandiaga Salahudin Uno

Nama Sandi, panggilan akrab Sandiaga, semakin mentereng saat dirinya maju dalam Pilpres 2019 lalu bersama Prabowo Subianto. Namun sebelumnya, Sandi sudah lebih dulu sukses menang dalam pemilihan gubernur dan wagub DKI Jakarta pada 2017 bersama Anies Baswedan.

Pada awal kariernya, Sandi adalah bankir profesional. Sandi bekerja di perbankan sejak tahun 1990, kemudian pindah ke perusahaan multinasional di Singapura pada 1993 sampai 1994. Kemudian pada 1995, Sandi sempat bekerja di Kanada sebelum akhirnya pulang ke Tanah Air pada 1997.

Pada 1997, Sandi mendirikan perusahaan penasihat keuangan PT Recapital Edvisors bersama Rosan P Roeslani. Lantas pada 1998, dia bersama Edwin Soeryadjaya mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya.

Prestasi Sandi dalam mengelola bisnis membuatnya dipercaya sebagai Ketum HIMPI pada 2005 sampai 2008.

3. Budi Gunadi Sadikin (BGS)

BGS, panggilan akrab Budi, cukup mengejutkan banyak orang dengan terpilih sebagai Menteri Kesehatan. Kendati tidak memiliki latar belakang spesifik di sektor kesehatan, namun nyatanya ia dipercaya Presiden Jokowi menjabat Menkes.

Sampat ini, sebelum dilantik sebagai Menkes, BGS masih menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN mendampingi Erick Thohir. BGS juga menjabat Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masuk dalam Komite Penanganan Covid-19 dan PEN di bawah Kemenko Perekonomian.

Alumni ITB ini memang punya catatan karir yang cemerlang. Meski lulus dengan latar pendidikan teknik, Budi juga mengambil pendidikan ekonomi di Washington University, AS. Ia sempat bekerja di IBM di Jepang pada 1988 sebelum kembali ke Indonesia.

Puncak kariernya sebelum masuk ke kementerian, BGS pernah menjabat Dirut Bank Mandiri pada 2013 sampai 2016.

Budi Gunadi Sadikin berbicara saat berkunjung ke Harian Republika. Foto Musiron/Republika - (Republika)


4. Wahyu Sakti Trenggono

Sebelum bergeser ke posisi Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono telah menjabat Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto. Trenggono yang merupakan lulusan ITB ini memiliki rekam jejak sebagai Komisaris PT Solusindo Kreasi Pratama, membawahi PT Tower Bersama Infrastruktur. Trenggono bahkan sempat menjabat Ketum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi pada 2005 sampai 2016

Namun jauh sebelumnya, Trenggono memulai karier di PT Astra Motor pada tahun 1986.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) berbincang bersama Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) usai mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1). - (Republika/Prayogi)


5. Muhammad Luthfi

M Luthfi sebenarnya adalah nama lama di lingkungan pemerintahan. Sama seperti Sandiaga, Luthfi meniti karier sebagai pebisnis. Ia pernah menjabat sebagai Ketum HIPMI tahun 2001 sampai 2004. Kemudian dirinya sempat ditunjuk Presiden SBY sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Saat itu, usianya masih 36 tahun.

Pada 2008, Luthfi juga menyabet predikat Pemimpin Muda Berpengaruh versi The World Economic's Forum's Young Global Leaders. Saat ini, Luthfi menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, ditunjuk Presiden Jokowi pada September 2020.

Muhammad Lutfi - (Republika)
 

6. Yaqut Cholil Qoumas

Gus Yaqut, panggilan akrab Yaqut, adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Rembang. Putra KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), itu sempat mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor. Ia juga sempat masuk dalam jajaran anggota parlemen, DPR RI 2019-2024 dari daerah pemilihan Jawa Tengah.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan Ketua Jatman Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya (kanan) menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Pahlawan bersama 100.000 anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018). - (Antara/Harviyan Perdana Putra)

 
Berita Terpopuler