Babel Genjot Pembangunan RS Covid-19 Atasi Kepadatan Pasien

Pasien Covid-19 di wisma karantina jumlahnya telah melebihi kapasitas.

Pixabay
Babel Genjot Pembangunan RS Covid-19 Atasi Kepadatan Pasien. Ilustrasi Covid-19
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggenjot pembangunan Rumah Sakit Infeksi dan Karantina Covid-19. Pembangunan tersebut untuk mengatasi kepadatan pasien Covid-19 di wisma karantina yang jumlahnya telah melebihi kapasitas.

Baca Juga

"Kunjungan kali ini untuk memastikan pembangunan rumah sakit khusus pasien Covid-19 berjalan dengan lancar dan tepat waktu," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman saat meninjau proses pembangunan Rumah Sakit Infeksi dan Karantina Covid-19 RSUD Ir Soekarno Provinsi Babel, Kamis (10/12).

Pemprov telah berkoordinasi dengan RSUD Ir Soekarno dan Kepala Dinas Kesehatan Babel untuk pengisian dengan segera fasilitas kesehatan serta persiapan memindahkan pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit umum, wisma karantina, Gedung BKPSDMD Babel, dan asrama haji yang telah melebihi kapasitas.

"Dengan adanya RS ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan pasien terkonfirmasi Covid-19, sehingga para tenaga medis dapat menangani pasien ini sesuai dengan standar penanganan Covid-19," katanya.

Ia berharap, pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan menjadi lebih baik, khususnya dalam penanganan kasus pasien Covid-19. "Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo, Kepala BNPB, Menteri Pekerjaan Umum, serta Menteri Kesehatan Republik Indonesia, atas perhatiannya kepada Provinsi Kepulauan Babel dalam penanganan Covid-19 ini," katanya.

Direktur RSUD Ir. Soekarno Provinsi Babel Armayani menjelaskan secara teknis gedung ini masih berada di bawah manajemen RSUD Ir. Soekarno, dengan nama Instalasi Ruang Inap Pasien Penyakit Infeksi yang dikhususkan untuk pasien Covid-19.

"Gedung ini mempunyai kapasitas 100 kasur yang dibagi menjadi ruang isolasi dan ruang observasi serta dilengkapi dengan fasilitas standar penanganan penyakit infeksi," katanya.

 
Berita Terpopuler