Top 5 News: Munarman Ingatkan Bima Arya, RS Ummi Minta Maaf

Munarman kepada Bima Arya: Saya ingatkan dia, jangan sok kuasa!

ANTARA /Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya berpose dengan buku karyanya yang berjudul Positif! saat peluncuran di Pendopo 6, Baranangsiang Indah, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/6/2020). Buku berjudul Positif! setebal 148 halaman yang ditulis Bima Arya tersebut berisi pengalaman dan renungan selama menjalani perawatan dan isolasi sebagai pasien positif COVID-19 di RSUD Kota Bogor, sekaligus memberi kesadaran bagi semua orang untuk dapat mengikuti protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona baru (COVID-19).
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suruh belajar hukum lagi Bima Arya. Saya ingatkan dia, jangan sok kuasa! Kalimat peringatan itu dilontarkan Munarman untuk Wali Kota Bogor, Bima Arya terkait dirawatnya Habib Rizieq Shihab di RS Ummi, Bogor yang berujung pada pelaporan ke polisi. Berita peringatan Munarman itu menempati peringat pertama dalam daftar top 5 news Republika.co.id, Ahad (29/11).

Kabar Bima Arya kontra HRS juga tertuang dalam dua berita soal penjelasan RS Ummi terkait yang dipolisikan karena enggan membuka rekam medis HRS. Dua berita dari RS Ummi masuk jajaran berita terpopuler.

Baca top 5 news Republika.co.id pada Ahad, 29 November 2020 selengkapnya:

1. Munarman Ingatkan Bima Arya Jangan Sok Berkuasa

JAKARTA — Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman, menanggapi pelaporan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi, Andi Tatat, ke Polresta Bogor Kota. Dia juga menyatakan kekecewaannya atas Wali Kota Bogor yang memaksa pembukaan data hasil swab Habib Rizieq Shihab dan menuntut pelaksanaan swab ulang.

‘"Itu artinya Bima Arya nggak ngerti hukum. Dan langkah Bima semata arogansi kekuasaan," ujar dia kepada Republika, Ahad (29/11).

Panglima FPI Munarman. - (Republika/Raisan Al Farisi)

Mengutip tulisan Muhammad Luthfie Hakim, dia menjelaskan mengenai persetujuan tindakan dan rahasia kedokteran yang dilindungi UU. Lanjutnya, berdasarkan pasal 38 ayat (1) UU No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, dijelaskan, bahwa rumah sakit harus menyimpan rahasia kedokteran.

"Suruh belajar hukum lagi Bima Arya. Saya ingatkan dia, jangan sok kuasa," tuturnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. MER-C Sayangkan Sikap Bima Arya Intervensi Perawatan Rizieq

JAKARTA— Ketua Presidium MER-C menyayangkan sikap Walikota Bogor Bima Arya yang melakukan intervensi terahadap pihak rumah sakit yang menangani Habib Rizieq Shihab. 

MER-C meminta agar semua pihak tidak membuat kegaduhan dan memberi kepercayaan kepada tim medis yang bertugas. 

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad bersama jajaran direksi MER-C berbincang bersama saat berkunjung ke Kantor Republika, Jakarta, Rabu (19/2). - (Republika/Thoudy Badai)

Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, menyayangkan sikap Bima yang mempublikasikan kondisi Habib Rizieq sebagai pasien kepada publik. Tindakan ini dinilai tidak beretika dan dapat menimbulkan kesimpangsiuran serta keresahan bagi masyarakat.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Pengalaman Mualaf Peter Susilo Tinggalkan Riba, Hidup Berkah

JAKARTA- Bagi Peter Susilo, perkawinan tidak hanya menjadikannya berperan baru sebagai suami. Lebih dari itu, hidayah Allah SWT menyinari hatinya sejak dirinya menikah. 

Sebelum menjadi seorang Muslim, pria 38 tahun itu menganggap agama hanyalah sebuah identitas yang melekat pada diri seseorang. Ia pun pernah beberapa kali berpindah iman, dari satu agama ke agama lainnya. Hal itu dilakukannya sebelum menemukan cahaya Islam.  

Sewaktu duduk di bangku SMA, lelaki yang lahir dan tumbuh besar di Bukittinggi, Sumatra Barat, itu tertarik dengan seorang gadis. Ber be da dengannya, perempuan itu me me luk Islam. Bahkan, gadis puja an nya itu termasuk Muslimah yang taat. 

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Penjelasan RS Ummi Terkait Kepulangan Habib Rizieq

BOGOR -- Pihak Rumah Sakit Ummi mengkonfirmasi pulangnya Habib Rizieq Shihab pada Sabtu (28/11) malam. Habib Rizieq pulang atas permintaan sendiri, bukan rumah sakit yang memulangkan.

Berdasarkan keterangan dari Direktur Utama RS Ummi, Andi Tatat, kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) atas permintaan sendiri. Pihak RS Ummi telah mengedukasi pasien dan keluarga sebelum pulang. Sebab, hasil pemeriksaan terhadap pasien yang bersangkutan, Habib Rizieq, belum keluar.

Direktur Utama RS Ummi Kota Bogor, Andi Tatat ketika ditemui awak media di lokasi, Kamis (26/11) sore. - (Istimewa)

"Pasien dan keluarga pada Sabtu malam menginformasikan ke pihak rumah sakit untuk meminta pulang atas permintaan sendiri. Pihak RS Ummi mengedukasi pasien dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang belum ada hasil, tapi keluarga tetap memilih opsi untuk pulang," ungkap Andi melalui pesan singkat, Ahad (29/11).

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Jangan Meremehkan dan Menertawakan Tanda Kiamat

JAKARTA -- Fungsi mengenal tanda-tanda kiamat bagi umat Islam adalah untuk semakin memperkokoh keimanan seseorang. Sebab mengenali dan percaya tanda-tanda kiamat merupakan bagian dari rukun iman, yakni beriman pada hari akhir. Hal itu seperti diungkapkan dalam buku Prediksi Akhir Zaman karya Muhammad Abduh Tuasikal.

Nabi bersabda: “An tu’mina billahi wa malaaikatihi wa kutubihi wa Rusulihi wal-yaumil-akhiri wa tu’mina bil-qadri khairihi wa syarrihi,”. Yang artinya: “(Yang dimaksud) iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat-Nya, beriman kepada kitab-kitab-Nya, beriman kepada Rasul-Nya, serta beriman pada hari akhir (kiamat) dan juga beriman pada takdir yang baik dan buruk,”.

Ilustrasi Kiamat - (Republika/Mufti Nurhadi)

Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sayyidina Umar bin Khattab. Maka diharapkan, dengan semakin mengenal tanda-tanda kiamat maka seorang Muslim diharapkan dapat memperkokoh keimanannya. Mengenal tanda-tanda kiamat bukanlah bagian senda gurau atau wacana isapan jempol semata.

Baca berita selengkapnya di sini.

BONUS 6. Direksi RS Ummi Minta Maaf dan Berharap Pemkot Cabut Laporan

BOGOR -- Manajemen Rumah Sakit Ummi mengatakan pelaksanaan swab test terhadap Habib Rizieq Shihab tidak sesuai prosedur. Untuk itu, jajaran direksi meminta permohonan maaf dan berharap Pemkot Bogor mencabut laporan.

"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada Satgas Covid Kota Bogor. Tidak ada maksud sedikit pun dari kami untuk menutup-nutupi. Kami akui memang ada kelemahan dari internal kami dalam melakukan komunikasi dan kordinasi," kata Direktur Utama RS Ummi, Andi Tatat dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Balai Kota Bogor, Ahad (29/11).

Seharusnya, lanjut Andi, swab test yang dilakukan oleh MER-C terhadap Habib Rizieq disaksikan oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor. Selain itu, pihak rumah sakit juga sama sekali tak mendapat laporan terkait laboratorium mana yang ditunjuk untuk meneliti hasil swab test imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
Berita Terpopuler