Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Bandung 90 Persen

'Kami merasa khawatir dulu angka (positif) 132 sekarang 484.'

Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengatakan keterisian tempat tidur pasien covid-19 di rumah sakit di Kota Bandung sudah mencapai lebih dari 90 persen.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengatakan keterisian tempat tidur pasien covid-19 di rumah sakit di Kota Bandung sudah mencapai lebih dari 90 persen. Selain itu, positivity rate atau transmisi kecepatan penyebaran covid-19 mengalami kenaikan signifikan mencapai 21,53 persen.

Baca Juga

"Positivity rate dihadapkan tempat tidur di angka 90,37 persen, dari 789 tempat tidur terisi 730 unit sisanya waiting list, jadi ini masuk ke situasi yang cukup darurat," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Rabu (25/11).

Ia mengatakan, ruang isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) pada dua hotel yang telah disiapkan pemerintah pun sudah penuh. Menurutnya, kasus positif covid-19 aktif harian kini berjumlah puluhan. 

"Kami merasa khawatir dulu angka (positif) 132 sekarang 484, karena lompatan kasus harian puluhan 50, 60 makanya terjadi percepatan makanya positivity rate tinggi," ungkapnya.

Ia mengingatkan para pelaku usaha di sektor usaha yang direlaksasi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti kapasitas pengunjung yang hanya boleh 50 persen. Selain itu serta jam operasional yang sudah ditentukan. 

"Jangan cari alasan lain, kondisi pandemi meningkat, rekomendasi (kasus meningkat) revisi perwal, dibatasi operasional dan yang melanggar dicabut izin operasional," kata dia. 

Ema mengimbau agar masyarakat yang keluar rumah dan beraktivitas di lingkungan sekitar tetap memakai masker. "Saya khawatir secara psikologi bisa chaos kepanikan karena yang terpapar gak bisa masuk ke rumah sakit karena penuh makanya saya minta disiplin," katanya. 

Menurutnya, status zona Kota Bandung masih oranye, tetapi angka level kewaspadaan berada pada 1,83 hendak menyentuh 1,80. "Zona masih oranye tapi di bibir jurang kita angka 1,83," katanya.

Menurutnya, pihaknya pun mengusulkan agar ruang publik seperti alun-alun ditutup agar tidak melahirkan potensi kerumunan. Ia terus mengingatkan agar masyarakat sadar menjalankan protokol kesehatan. 

 
Berita Terpopuler