UGM Raih Anugerah Perguruan Tinggi Inovatif

Karya UGM GeNose mendapatkan penghargaan inovasi dari BRIN.

Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas menunjukkan alat tes cepat COVID-19 melalui hembusan nafas yang diberi nama GeNose hasil inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta saat peluncuran dimulainya penelitian GeNose di RSUP Dr. Sardjito, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (26/10/2020). Saat ini UGM dan RSUP Dr. Sardjito melakukan kerja sama uji diagnosis GeNose yang diklaim memiliki tingkat akurasi sekitar 95 persen.
Rep: Wahyu Suryana Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada meraih peringkat II perguruan tinggi inovatif dari Kementerian Riset dan Teknologi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penghargaan diberikan dengan bersamaan pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020.

Peringkat I diraih Institut Teknologi Bandung, dan peringkat III diraih Institut Pertanian Bogor. Untuk Kategori Manajemen Inovasi peringkat I diraih Universitas Indonesia, disusul Telkom University dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM, Hargo Utomo mengatakan, penghargaan yang diberikan itu merupakan wujud apresiasi dan rekognisis publik terhadap komitmen perguruan tinggi. Termasuk, UGM dalam pengembangan inovasi.

"UGM berkomitmen dalam mengembangkan iklim inovasi yang kuat dan mengimplementasi semangat socio-entrepreneurial," kata Hargo, Rabu (11/11).

Hargo senang karena karya inovasi UGM tidak hanya mendapat penghargaan. Tapi, apresiasi dari Presiden RI yang dalam sambutannya menyebut produk GeNose sebagai salah satu produk unggulan yang dihasilkan kampus pada masa pandemi.  

GeNose bisa mendeteksi virus dari tiupan nafas yang dikeluarkan mulut. Presiden turut mengingatkan jika semua ini menunjukkan kita memiliki talenta hebat, tapi inovasi tidak akan muncul begitu saja tanpa ada ekosistem yang kondusif.

Pada kesempatan itu, Menristek dan Kepala BRIN, Bambang Brodjonegro menekankan, pemberian Anugerah Inovasi Indonesia tidak cuma merupakan langkah apresiasi. Tapi, pemberian motivasi, dan inspirasi bagi peneliti, ilmuwan dan masyarakat.

"Untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang IPTEK," ujar Bambang.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler