Nashirul Haq Terpilih Lagi Sebagai Ketua Umum Hidayatullah

Nashirul terpilih sesuai keputusan sidang paripurna Munas V Hidayatullah.

Dok Hidayatullah
Nashirul Haq Terpilih Lagi Sebagai Ketua Umum Hidayatullah. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Nashirul Haq membuka Munas V Hidayatullah, Kamis (29/10).
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ustadz Nashirul Haq kembali ditunjuk menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah untuk masa khidmat 2020-2025. Amanat ini sebagaimana keputusan sidang paripurna Musyawarah Nasional (Munas) V Hidayatullah di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Jumat (30/10).

Baca Juga

Penetapan hasil Munas V Hidayatullah yang ditayangkan melalui kanal virtual itu dibacakan oleh Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar selaku ketua majelis sidang. Selain menetapkan ketua umum, sidang paripurna itu juga mengukuhkan beberapa struktur keorganisasian.

Di antaranya, Majelis Penasihat (MP) yang diketuai oleh Ustaz HA Hasan Ibrahim, Dewan Pertimbangan (DP) yang dipimpin Ustadz Abdul Mannan, Dewan Mudzakarah (DM) diketuai Ustadz Fathul Adhim, dan Dewan Murobbi Pusat yang diketuai Ustadz Tasyrif Amin.

Nashirul dalam sambutannya menyampaikan berkomitmen menghadirkan program-program yang mampu mendorong terwujudnya perubahan masyarakat Indonesia yang bermartabat dengan segenap kemampuan yang juga akan terus dikembangkan.

"NKRI yang memiliki harga diri, mempunyai kepercayaan diri, berdiri di atas kaki sendiri, sehingga kita dapat menyongsong masa depan Indonesia yang adil, makmur, dan berperadaban mulia di bawah naungan kasih sayang dan ridha Allah Subhanahu Wata’ala," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (30/10).

Nashirul adalah santri yang merasakan langsung tempaan pendidikan di Kampus Hidayatullah Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pria kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan, itu pernah menjadi kader Pelajar Islam Indonesia (PII). Dia menyelesaikan pendidikan SD hingga SMP di kampung halamannya dan Madrasah Aliyah Raadhiyatan Mardhiyyah (MARAMA) di Kota Balikpapan. Sebelum masuk menjadi santri Hidayatullah, Nashirul sebetulnya sudah menuntaskan pendidikan SMA.

Namun, karena harus menyesuaikan kondisi kampus rintisan Hidayatullah Gunung Tembak kala itu, ia pun mengulangi sekolahnya. Saat SMA, ia menjadi pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IMM) dan kerap menjadi instruktur pada setiap training yang digelar.

Nashirul, yang lahir 46 tahun silam itu melanjutkan studi di Universitas Islam Madinah Arab Saudi hingga menuntaskan Sarjana Syariah di kota Nabi tersebut. Lalu melanjutkan pendidikan di International Islamic University Malaysia (IIUM) dengan menyabet gelar Master dan doktoralnya.

Saat ini, Nashirul juga mengemban amanah sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Pusat, anggota unsur tokoh agama di Centre For Dialogue And Cooperating Among Civilization (CDCC), Center of Study For Indonesian Leadership (CSIL), dan di Lembaga Studi Islam dan Peradaban (LSIP).

 

 
Berita Terpopuler