Sejarah Hari Ini: Tragedi Bom Bali

Pada 12 Oktober 2002 tiga pengebom menghancurkan sebuah klub malam di Kuta, Bali

Antara/Fikri Yusuf
Warga berdoa saat peringatan 17 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Sabtu (12/10/2019).
Rep: Fergi Nadira Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BALI - Pada 12 Oktober 2002, tiga pengebom menghancurkan sebuah klub malam di Kuta, Bali, Indonesia. Ledakan yang dilakukan teroris milisi Islam ini menewaskan lebih dari 202 orang kebanyakan asing dan lebih dari 200 orang lainnya mengalami luka bakar parah.

Serangan ini tentu mengejutkan penduduk setempat yang sebagian besar beragama Hindu, yang telah lama dikenal sebagai pulau surga yang tenang dan ramah. Dilansir History, ledakan paling mematikan dari tiga ledakan terjadi ketika sebuah bom besar, yang diperkirakan berukuran sekitar 1.200 kilogram, diledakkan di dalam sebuah van di luar klub malam Sari Club.

Ledakan itu meninggalkan lubang besar di tanah dan telah meledakkan jendela-jendela dari gedung-gedung di seluruh kota. Banyak dari mereka yang tewas dan terluka dalam ledakan itu adalah pengunjung muda yang sedang berlibur di pulau itu, kebanyakan dari Australia. Sebanyak 38 orang Indonesia, kebanyakan orang Bali, tewas.

Dua bom lainnya juga diledakkan pada hari itu. Pertama dikemas dalam ransel dan diledakkan di bar dan satu lagi meledak di jalan di depan konsulat Amerika. Ketiganya dianggap sebagai rakitan kelompok Islam militan regional Jamaah Islamiah yang diyakini memiliki hubungan dengan al-Qaeda.

Jamaah Islamiah juga diduga bertanggung jawab atas pengeboman hotel Marriott di Jakarta pada 2003 dan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia pada 2004, serta pengeboman bunuh diri di tiga restoran di Bali pada tanggal 1 Oktober 2005. Serangan kedua di Bali menewaskan 22 orang, termasuk para pelaku bom, dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler