Pemerintah Lebanon Instruksikan Lockdown di 169 Wilayah

Lockdown mulai Senin (12/10) ini hingga 19 Oktober.

Tim Republika
Ilustrasi Lockdown
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kementerian Dalam Negeri Lebanon baru saja menginstruksikan lockdown pada 169 kota dan desa di wilayahnya. Penutupan itu, dilakukan di seluruh wilayah Lebanon mengingat kasus Covid-19 yang terus melonjak. 

Baca Juga

Mengutip Arab News kemarin, kementerian mengatakan, lockdown mulai Senin (12/10) ini hingga 19 Oktober. Di kesempatan yang sama, kata kementerian, pub dan klub juga akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

Berdasarkan informasi, lockdown lebih besar ini dilakukan sepekan setelah sebelumnya pemerintah melakukan lockdown di 111 kota dan desa. 

Sejauh ini Lebanon juga mencatatkan peningkatan kasus harian. Sabtu (10/10) setidaknya ada 1.388 kasus baru. Hal itu memang menurun di Ahad kemarin, namun kasusnya masih berada di atas seribu kasus. Jumlah itu juga menjadikan total kasus di Lebanon hingga kini, di kisaran 53.568 orang, selain dari 455 kematian. 

Kasus di Lebanon telah meningkat sejak awal Juli, ketika negara itu mengurangi lockdown nasional dan membuka satu-satunya bandara internasional. Jumlah kasus juga meningkat secara dramatis setelah ledakan 4 Agustus lalu di Beirut, yang menewaskan dan melukai banyak orang. Pada saat itu, orang-orang berkumpul di rumah sakit, pemakaman, dan demonstrasi anti-pemerintah.

 
Berita Terpopuler