Mahfud: Donald Trump tak Percaya Covid-19 Sekarang Positif

Mahfud mengatakan masih ada masyarakat yang tidak percaya Covid-19.

Dok. Humas Kemenko Polhukam
Menko Polhukam, Mahfud MD (foto ilustrasi)
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, masih ada masyarakat Indonesia yang tidak percaya tentang keberadaan virus corona. Padahal, sudah banyak orang yang terpapar Covid-19, bahkan sampai berujung pada meninggal dunia.

Baca Juga

"Banyak orang yang tidak percaya tentang keberadaan virus corona, namun kenyataannya sudah terbukti bahwa orang-orang sudah banyak yang terinfeksi virus Covid-19 dan pada akhirnya berujung musibah yang terburuk meninggal dunia," kata Mahfud MD saat melakukan kampanye penggunaan masker di Jawa Timur, Sabtu (4/10).

Oleh karena itu, Mahfud mengajak semua masyarakat untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan dengan mengatasinya melalui cara mencegah dan mengobati karena sampai saat ini vaksin untuk Covid-19 belum ada. "Satu-satunya vaksin adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Karena virus itu mati dengan sabun," ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut 17 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 45 juta jiwa yang tidak percaya Covid-19. Namun mereka akan tersadar ketika virus corona menginfeksinya. "Seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tidak percaya Covid-19, bahkan menyebut pandemi sebagai konspirasi global. Saat ini Donald Trump dan istrinya terpapar virus corona," katanya.

Mahfud mengajak masyarakat benar-benar mematuhi anjuran pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan, agar mata rantai penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

 
Berita Terpopuler