Media China: Trump Bayar Mahal karena Remehkan Covid-19

Trump menggelar kampanye yang menarik massa di tengah badai Covid-19.

AP/Julio Cortez
President Donald Trump.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemimpin redaksi tabloid China Global Times, Hu Xijin merespon kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump positif virus Corona. Hu yang memimpin media pro-Beijing tersebut mengatakan Trump bayar mahal atas taruhannya pada Covid-19.

"Presiden Trump dan ibu negara harus membayar mahal taruhannya meremehkan Covid-19, kabar ini menunjukkan betapa parahnya situasi pandemi di AS," cicit Hu di media Sosial Twitter, Jumat (2/10).

Trump dinyatakan positif virus Covid beberapa jam setelah Gedung Putih mengumumkan penasihat seniornya Hope Hicks juga positif virus korona. Dalam beberapa pekan terakhir Hicks selalu mendampingi Trump berbagai kesempatan termasuk debat presiden pekan lalu.

"Hal ini akan berdampak negatif terhadap citra AS dan Trump dan mungkin berdampak negatif pada hasil pemilunya," tambah Hu.

Sementara itu surat kabar pro-Beijing, China Daily menulis kabar Trump positif Covid-19 menunjukkan virus Corona masih menyebar. Walaupun, tambah koran itu, Trump sudah berusaha membuat virus Corona bukan lagi ancaman.

"Sejak menyebar pada awal tahun ini, Trump, Gedung Putih dan kampanyenya sudah meremehkan ancaman dan menolak mengikuti pedoman kesehatan dasar, termasuk yang dianjurkan pejabat pemerintahnya sendiri seperti memakai masker di ruang publik dan menjaga jagar," tulis China Daily.

"Trump justru tetap menggelar kampanye yang menarik ribuan pendukungnya, virus ini telah menewaskan 200 ribu lebih warga Amerika dan menginfeksi lebih dari 7 juta orang di seluruh dunia," tambah harian berbahasa Inggris tersebut.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler