BNI Syariah Catat Penurunan Restrukturisasi Pembiayaan

Biasanya pada masa puncak, restrukturisasi mencapai Rp 3,5 triliun per bulan.

Republika/Prayogi
Nasabah melakukan transaksi pembelian hewan qurban melalui aplikasi BNI Mobile Banking di Jakarta, Selasa (21/7). BNI Syariah menggelar program Qurbanku dalam rangka Idul Adha 1441 H sekaligus mengajak masyarakat untuk menyalurkan hewan qurban tepat sasaran dan menjangkau penerima manfaat yang lebih luas. Prayogi/Republika.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah menyampaikan restrukturisasi pembiayaan sudah mulai landai sejak Juli 2020. Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto mengatakan pada Agustus 2020 restrukturisasi hanya sekitar Rp 177 miliar.

"Pada Juli 2020 restrukturisasi sudah mulai landai, biasanya pada masa puncak bisa mencapai Rp 3,5 triliun per bulan," katanya dalam Webinar BNI Syariah, Selasa (29/9).

Ini berarti, kondisi saat ini telah membaik karena pemulihan ekonomi di masa normal baru. Puncak restrukturisasi terjadi pada pada bulan Mei. Namun mulai Juli hingga September terjadi penurunan.

Seiring dengan pemulihan, jumlah nasabah yang mengajukan restrukturisasi turun signifikan. Ia berharap jumlah debitur yang mengajukan restrukturisasi akan terus menurun seiring dengan kembalinya aktivitas usaha masyarakat meski terbatas.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), restrukturisasi kredit perbankan termasuk pembiayaan syariah mulai landai pada Juni 2020. Per 7 September 2020 restrukturisasi telah mencapai Rp 884,5 triliun sebanyak 7,38 juta debitur.

 
Berita Terpopuler