Penumpang MRT Jakarta Terus Menurun Sejak PSBB Ketat

Rata-rata penumpang makin menurun saat akhir pekan.

Antara/Muhammad Adimaja
Penumpang berada di dalam angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta (ilustrasi)
Rep: Febryan A Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terus menurun sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Ibu Kota. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaludin mengatakan, pada pekan pertama penerapan PSBB (14 - 20 September) jumlah penumpang MRT sebanyak 64.828.

Baca Juga

"Rata-rata penumpang di minggu pertama ada sekitar 11 ribu, dan turun drastis saat akhir pekan menjadi sekitar 4.000 penumpang di Sabtu (19/9), dan sekitar 2.000 penumpang di Minggu (20/9)," kata Kamaluddin lewat keterangan tertulisnya, Senin (28/9).

Sedangkan pada pekan kedua PSBB (21 - 27 September), lanjut dia, jumlah penumpang MRT Jakarta tercatat sebanyak 63.268. Menurun seribu penumpang lebih dibandingkan pekan sebelumnya. "Rata-rata penumpang di pekan kedua ini 10 ribu sampai 11 ribuan," tuturnya.

Kamaludin menambahkan, saat beroperasi, PT MRT Jakarta terus menerapkan protokol kesehatan. Termasuk di dalamnya pendekatan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak).

"Jumlah maksimal penumpang juga dibatasi yaitu 60 orang saja. Kami mengimbau kepada penumpang untuk tetap di rumah saja, dan pergi apabila ada kebutuhan mendesak saja," imbuhnya.

 

 

 
Berita Terpopuler