MUI Depok Sambut Tahun Baru Islam dengan Muhasabah

Menyambut Tahun Baru Islam bisa dilakukan dengan membaca doa akhir dan awal tahun.

Republika/Prayogi
MUI Depok Sambut Tahun Baru Islam dengan Muhasabah. Ilustrasi pawai obor sambut Tahun Baru Islam.
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu dan akan memasuki 1 Muharram 1442 Hijriyah. Berbeda dengan kalender Masehi, pergantian tahun dimulai selepas sholat maghrib. Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Kota Depok KH. A. Mahfudz Anwar, MA mengajak memanfaatkan momen tersebut untuk bermuhasabah (introspeksi). 

Baca Juga

"Sebagai umat Islam hendaknya kita memanfaatkan momentum pergantian tahun baru Islam ini untuk muhasabah," ujar Mahfudz di Kantor MUI Kota Depok, Rabu (19/8).

Menurut Mahfudz, sebenarnya umat Islam memiliki potensi yang sangat luar biasa, yaitu, potensi karakter, moralitas, kepatuhan religiusitas. "Oleh karena itu, potensi ini hendaknya kita kembangkan terus untuk mendasari pembangunan menuju Indonesia Maju," katanya.

Dirinya mengingatkan amalan ibadah yang dilakukan sekurang-kurangnya berdoa akhir tahun dibaca sesudah sholat ashar. Adapun doa awal tahun dibaca setelah shalat maghrib sambil membaca surat Yasin tiga kali. 

Menurutnya, dari pembacaan surat Yasin dengan harapan agar dikuatkan iman dan Islam kita. Kedua, mohon dilimpakan rezeki yang halal dan berkah. 

Ketiga, mohon agar diberi umur panjang yangg digunakan untuk ibadah kepada Allah SWT. "Sehubungan adanya situasi dan kondisi yang masih mewabah pandemi Covid-19. Sebaiknya tidak mengadakan pawai obor dan karnaval atau kegiatan sejenisnya," kata Mahfudz.

Sudah menjadi tradisi dan amalan ibadah di awal tahun baru Islam selain doa. Biasanya dengan menambahkan sholat tasbih (empat rakaat dengan membaca tasbih 300 kali). "Dalam kondisi normal, menyambut tahun baru Islam biasanya diisi dengan kegiatan pawai obor, tabligh Akbar dan lainnya," kata Mahfudz.

 

 
Berita Terpopuler