Kampung Suku Bajo di Gorontalo Mulai Dikunjungi Wisatawan

Sudah beberapa bulan kampung suku Bajo di Gorontalo sepi dari wisatawan

Adiwinata Solihin/ANTARA
Foto aerial permukiman suku Bajo, Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Ahad (9/8/2020). Desa wisata yang berada di atas laut tersebut mulai dikunjungi wisatawan setelah sebelumnya sepi akibat pandemi COVID-19.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Perkampungan suku Bajo yang berada di atas air di Desa Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo mulai kembali dikunjungi wisatawan lokal.

Baca Juga

Pantauan di Gorontalo, Ahad (9/8), sejak pagi hingga sore hari wisatawan mulai berdatangan dengan menyewa perahu dari dermaga di daratan menuju area permukiman suku Bajo. Salah seorang pengunjung, Sutarmin mengatakan, keunikan dari rumah suku Bajo menjadi daya tarik untuk dikunjungi.

"Di sini kami berkeliling desa yang berada di atas air, warna-warni jembatan penghubung antarrumah juga unik untuk dijadikan tempat berfoto," ujarnya.

Menurutnya, kultur dari suku Bajo di Torosiaje juga masih dijaga dengan baik.

"Tarif ke sini juga sangat murah, dari dermaga sampai ke desa, kita hanya membayar ongkos perahu sebesar Rp 5.000 per orang," kata dia.

Sementara itu, salah seorang pemilik ojek perahu mengaku sudah beberapa bulan terakhir desa tersebut sepi karena pandemi Covid-19.

"Baru akhir-akhir ini ada lagi penumpang yang berkunjung, semoga pandemi ini cepat selesai dan desa kami kembali ramai dikunjungi wisatawan," katanya.

 
Berita Terpopuler