Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Muslim tak Mudik Idul Adha

Lima daerah tujuan mudik masih menjadi wilayah tertinggi penularan virus Covid-19.

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat Muslim di Tanah Air yang merayakan Idul Adha 1441 Hijriyah tidak melakukan mudik. Sebab, lima daerah tujuan mudik ternyata masih menjadi wilayah tingginya penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19), di antaranya DKI Jakarta.

Baca Juga

Wiku memohon orang-orang menghindari rencana mudik dalam rangka akan menjalankan perayaan Idul Adha 1441 H. 

"Apabila tidak terlalu perlu maka tidak usah mudik karena penyumbang daerah terbesar adalah tujuan dan asal mudik," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual akun Youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (30/7).

Ia menyebutkan lima provinsi penyumbang kasus positif Covid-19 terbesar per 29 Juli 2020 kemarin adalah DKI Jakarta 577 kasus, Jawa Timur 359, Jawa Tengah 313, Sumatra Utara 241, dan Sulawesi Selatan 128. Ia menambahkan, kasus yang terjadi di lima provinsi ini adalah per hari dan menjadi daerah-daerah tujuan mudik. "Jadi perlu menjadi perhatian saudara-saudara sekalian," ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan data kasus Covid-19 dapat diakses di laman www.covid19.go.id, khususnya dalam rangka menyambut perayaan Idul Adha besok. Ia meminta masyarakat dapat mengakses situs tersebut untuk mengecek kondisi daerahnya masing-masing sesuai dengan zonasi risiko peningkatan kasusnya. 

"Kemudian ini menjadi bahan informasi dalam rangka perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)  menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam perayaan Idul Adha," katanya.

 

 

 
Berita Terpopuler