Mahasiswa IPB Bahas Pemanfaatan Barang Bekas

Manusia merupakan penyumbang sampah terbesar di bumi.

Dok IPB University
BEM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menggelar webinar G-Tar yang mengupas tentang pemanfaatan barang bekas.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Manusia dan lingkungan adalah dua hal yang memiliki ketergantungan erat satu sama lain. Permasalahan lingkungan yang timbul akibat perilaku manusia berpengaruh besar pada berbagai aspek kehidupan.

“Pemanfaatan barang bekas di Indonesia masih rendah. Kita tidak bisa selalu bergantung dengan pemerintah, namun juga memiliki inisiatif sendiri. Orang Indonesia cukup kreatif, namun massa yang tertarik untuk melakukannya tidak cukup banyak. Sehingga semangat yang ada belum merata untuk melakukan hal tersebut. Padahal dengan mencintai lingkungan, kita telah menguntungkan diri sendiri, baik dari segi fisik maupun finansial,” ungkap Intan Permata Sari.

Presiden Indonesian Green Action Forum (IGAF) 2019 mengatakan  hal itu saat menjadi pembicara dalam webinar peduli lingkungan dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Menjaga Lingkungan Melalui Pemanfaatan Barang Bekas” telah dilaksanakan secara online, Rabu  (15/7).  

Siaran pers IPB yang diterima Republika.co.id menyebutkan, webinar ini merupakan bagian dari “G-Tar (G-Trash Care)” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University. G-Tar merupakan kegiatan peduli lingkungan mencakup webinar dan kelas pembuatan kerajinan dari barang bekas.  

“Seperti yang kita tahu, manusia merupakan penyumbang sampah terbesar di bumi. Oleh karena itu, sudah seharusnya tiap individu memiliki kesadaran dan rasa memiliki terhadap lingkungan kita sendiri. Adanya kegiatan ini merupakan sebuah ajakan untuk lebih mencintai lingkungan dan menjaganya. Salah satu cara efektif adalah dengan memanfaatkan barang bekas. Kita dapat menggunakan kembali barang-barang tersebut ataupun mengalihfungsikannya menjadi sesuatu yang berguna,” ujar Ketua Pelaksana G-Tar, Selina Alasya Septiani.

 

 
Berita Terpopuler