Mantan Gubernur BI: Industri Jasa Keuangan Mampu Bertahan

Industri jasa keuangan Indonesia diperkirakan masih tumbuh positif di tengah pandemi.

Abdan Syakura_Republika
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution.
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menilai industri jasa keuangan masih tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19. Diperkirakan posisi rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) masih tumbuh pada level 22 persen dan Non Performing Loan (NPL) sekitar tiga persen.

“Jangan khawatir, jaring pengaman kita bagus meski beberapa bulan dihantam pandemi Covid-19,” ujarnya saat acara Webinar dan 20 Pilar Financial Indonesia Award 2020 Inconomics, Jumat (17/7).

Menurut Darmin masih positifnya industri jasa keuangan juga didukung langkah pemerintah yang mengeluarkan Perpu No 1 dan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait restrukturisasi kredit perbankan dan jasa keuangan lainnya.

“Diperkuat juga belum lama ini dari LPS, boleh diawasi dan diurusi bank yang masuk pengawasan insentif,” ucapnya.

Sementara Founder & CEO Iconomics Bram S Putro menambahkan pihaknya turut memberikan dukungan terhadap sektor jasa keuangan akibat dampak pandemi Covid-19. “Masalah ini harus diselesaikan secara gotong-royong. Pemerintah dengan pihak swasta saling memperkuat dengan porsinya masing-masing,” ucapnya.

Tim Iconomics melakukan riset dari Januari hingga Mei 2020 mengenai 20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020, ada 20 perusahaan antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk, PT BRI Syariah Tbk, PT BNI Syariah.

Kemudian PT Mandiri Taspen, PT Indomobil Finance Indonesia, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT Wahana Ottomitra Multiartha, PT CIMB Niaga Auto Finance, PT Pegadaian (Persero), PT BCA Finance, PT Akulaku Finance Indonesia, PT Astra Sedaya Finance, dan PT Federal International Finance.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler