Dekan UIN Sunan Ampel Meninggal Terpapar Corona

Rektor menyebut dekan tersebut terpapar virus corona bukan dari kampus.

w3.uinsby.ac.id
Kampus UIN Sunan Ampel, Surabaya
Rep: Dadang Kurnia Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Prof Masdar Hilmy, mengonfirmasi kabar meninggalnya Dekan Fakutlas Imu Sains dan Teknologi (FST) di kampus setempat, Eni Purwati, pada Rabu (10/6). Meninggalnya Eni disebutnya karena terpapar Covid-19.

Meskipun, menurut dia, meninggalnya yang bersangkutan tidak murni karena Covid-19. Almarhumah memang diketahui memiliki penyakit penyerta, yakni diabetes. "Iya karena Covid-19. Riwayatnya diabet," kata Masdar saat dikonfirmasi, Kamis (11/6).

Masdar memastikan yang bersangkutan terpapar Covid-19 bukan saat berada di lingkungan kampus Uinsa. Pasalnya, pihak universitas telah membuat kebijakan agar seluruh sivitas akademika di kampus setempat melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH). "Terpaparnya sama suaminya. Dia di rumah, suaminya keluar, yang akhirnya menulari beliau," ujar Masdar.

Masdar mewakili keluarga besar Uinsa mengaku sangat berduka atas meninggalnya almarhumah. Apalagi, menurut dia, Eni dikenal sebagai sosok yang baik di kalangan dosen dan mahasiswanya. "Orangnya baik, humoris. Super baik. Kami sangat kehilangan luar biasa," ujar Masdar.

Baca Juga

Sebelumnya, seorang dokter yang sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, Miftah Fawzy Sarengat, meninggal pada Rabu (10/6). Miftah dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr Brahmana Askandar mengatakan, dr Miftah merupakan dokter ketiga di Surabaya yang gugur sebagai pejuang saat melawan Covid-19. "Dr Miftah merupakan dokter yang ketiga yang gugur di Surabaya. Kami harap mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir. Perjuangan beliau harus kami lanjutkan karena perjuangan belum selesai. Mudah-mudahan Covid-19 segera berakhir," ujar dr Brahmana saat upacara penghormatan dan prosesi pelepasan jenazah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu (10/6).

 
Berita Terpopuler