FIFA: Aksi Solidaritas Layak Dapat Tepuk Tangan

FIFA: Aksi solidaritas layak dapat tepuk tangan bukan hukuman.

EPA/MARKKU OJALA
Gianni Infantino
Rep: Eko Supriyadi Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  ZURICH -- Presiden FIFA Gianni Infantino aksi solidaritas yang dilakukan pemain dan klub terkait George Floyd layak mendapatkan tepuk tangan bukan hukuman. Aturan bisa diterapkan dengan mempertimbangkan konteks yang masuk akal. 

Baca Juga

''Untuk mengindari keraguan, dalam Kompetisi FIFA demonstrasi pemain saat ini di pertandingan Bundesliga layak diberi tepuk tangan dan bukan hukuman. Kita semua harus mengatakan tidak pada rasialisme dan segala bentu diskriminasi. Kita semua harus bilang tidak pada kekerasan, segala bentuk kekerasan,'' tegas Infantino, dikutip dari Sportsmole, Rabu (3/6).

Tewasnya George Floyd menimbulkan gelombang protes besar-besaran di Amerika Serikat dan belahan dunia lain. Skuat AS Roma juga menunjukan dukungan terhadap George Floyd, dengan berlutut di lapangan tempat mereka latihan. Pelatih Roma Paulo Fonseca dan pemainnya itu berlutut sebelum latihan dalam kampanye Black Lives Matter.

''Kami bersama-sama dan hari ini berlutut sebagai dukungan untuk Black Lives Matter,'' kata pemain Roma, Henrikh Mkhitaryan, dikutip dari Armradio, Rabu (3/6).

Roma bergabung dengan beberapa klub untuk mengirim pesan demi mendukung kematian Floyd, yang berdarah Afrika Amerika usai dibunuh polisi kulit di Minneapolis. Sebelumnya, beberapa pemain Liverpool, termasuk James Milner, Virgil van Dijk dan Andy Robertson, mengunggah foto semua skuat berlutut di lingkaran tengah lapangan di Anfield. 

 
Berita Terpopuler