Coach Bedu Jualan Sembako dan Risol pada Masa Pandemi

Sejak 12 Maret lalu, IBL berhenti bergulir.

ANTARA FOTO/Moch Asim
Pelatih Louvre Surabaya Andika Supriadi Saputra.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa pandemi Covid-19 membuat seluruh kegiatan olahraga terhenti. Termasuk komptisi basket tertinggi di Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020. Sejak 12 Maret lalu, IBL berhenti bergulir.

Baca Juga

Praktis semua stakeholder yang berkaitan dengan IBL memiliki lebih banyak waktu luang di rumah. Waktu ini dimanfaatkan untuk mencoba merintis usaha. Ini dilakukan pelatih Louvre Surabaya Andika Supriadi Saputra, atau yang akrab disapa Coach Bedu.

Usaha yang dijalani Coach Bedu merupakan pengadaan sembilan bahan pokok (sembako) dan makanan. Kedua bisnis tersebut mengandalkan jasa antar.

“Mulai coba bisnis pada masa pandemi ini, tetapi ke depannya akan diteruskan,” ujar Bedu, dilansir dari laman IBL Indonesia. “Karena sebetulnya saya punya waktu kosong, jualannya pun sembako dan risol."

Setelah pandemi berakhir dan kegiatan klub kembali normal, Bedu tetap profesional. Pekerjaan sebagai pelatih tetap prioritas.

“Bisa, melatih itu tanggung jawab saya, baru setelah itu bisnis,” tutur Bedu.

Selain Bedu, pemain Amartha HangTuah, Kelly Purwanto, turut menjalani bisnis di masa pandemi. Kelly memilih berjualan pempek. Terkadang, Kelly mengantar sendiri barang jualannya ke pembeli menggunakan motor gedenya.

 
Berita Terpopuler