Jadi Menteri, Erick Thohir Ingat Ajaran Aa Gym Soal Akhlak

Erick menjelaskan akhlaq menjadi pondasinya dalam menjalankan BUMN.

Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat kegiatan TownHall Meeting bersama seluruh Pegawai Kementerian BUMN.
Rep: Rahayu Marini Hakim Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Erick Thohir menceritakan kesulitannya pertama kali masuk ke dalam BUMN. Kepada KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Erick mengaku teringat ajaran Aa Gym soal akhlak.

“Waktu saya masuk (BUMN) Aa, jujur berat sekali. Makanya dari awal kembali teringat ajaran Aa, yang pertama akhlak. Teori apa pun yang dijalanin, kalau akhlaknya gak bagus, ya tetep aja jadi gak bagus,” ucap Erick Thohir dalam Bincang Ramadhan bersama Aa Gym, Selasa (12/5).

Erick menjelaskan akhlak menjadi pondasinya dalam menjalankan BUMN saat ini. Ia ingin membangun tim yang baik walaupun tidak sempurna, terutama di posisi komisaris utama dan direktur utama.

“Akhlak tentu menjadi pondasi, baru kita bicara teori usahanya. Tidak mungkin 142 perusahaan dengan anak cucunya 800, tidak mungkin menjaga dengan baik jika tidak membangun tim yang baik. Karena itu sejak awal saya coba menaruh orang, ya walaupun tidak sempurna tapi kita coba yang baik. Terutama di posisi komisaris utama dan direktur utama,” ucapnya.

Erick mengakui jika merasa terbantu dengan para figur yang mau menjabat sebagai komisaris utama dan direktur utama BUMN saat ini. “Alhamdulilah mereka percaya dengan apa yang mau kita jalankan. Pak Agus Marto mau menjadi komisaris BNI, sebelumnya menjadi Gubernur BI (Bank Indonesia), tapi mau turun. Lalu Pak Candra Hamzah, kita tahu siapa beliau dan mau membantu. Banyak figur seperti ini yang alhamdulilah mau bantu,” ujarnya.

Ada tiga langkah awal yang ingin dijalankan Erick selama menjadi menteri BUMN. Pertama, kata Erick, kembalinya BUMN ini menjadi manfaat bangsa dan rakyat dengan cara memperbaiki sistem. Kedua, harus kembali pada bisnis utamanya, contohnya dengan perusahaan perminyakan maka fokus dengan hal tersebut. Terakhir, membangun teknologi dan penelitian.

Erick ingin BUMN berkerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Ia percaya merekalah yang berperan penting karena banyak orang sukses yang tercipta karena pendidikan yang baik di Indonesia, dan mereka mampu menciptakan teknologi, obat, alat kesehatan dan masih banyak lagi.

“Mereka saya percaya mampu, bahkan mereka saat ini ITB mampu menciptakan alat pernapasan. Tinggal kita dorong dan pemerintah menjadi pondasinya,” ujarnya.

Baca Juga

Erick Thohir merupakan seorang pengusaha dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast), yakni Gen FM, Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising. Bidang penerbitan (publishing), yakni Harian Republika dan Golf Digest.

Ia juga pengusaha di bidang pemesanan dan penjualan tiket digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan. Tidak hanya di Indonesia, Erik juga sempat mengakuisisi raksasa Italia, F.C. Internazionale Milano pada November 2013. Ia dipercaya sebagai presiden klub ke-21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut.

Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepak bola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers. Sampai akhirnya pada 23 Oktober 2019, Erick Tohir di angkat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-9 Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo.

 
Berita Terpopuler