Pakar: Perempuan Lebih Rentan Alami Stres Saat Pandemik

Perempuan lebih rentan stres saat pandemik karena sejumlah faktor.

Flickr
Perempuan lebih rentan stres saat pandemik karena sejumlah faktor (Foto: ilustrasi perempuan stres)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pakar kejiwaan Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Ronny Tri Wirasto, menilai, perempuan menjadi kelompok yang rentan stres selama pandemik Covid-19. Ada sejumlah faktor yang bisa membuat perempuan alami stres saat karantina di rumah.

Ronny melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (8/5), menjelaskan bahwa perempuan sebenarnya lebih mampu mengendalikan stres dibandingkan laki-laki. Hal ini berkaitan dengan tingginya hormon esterogen dalam tubuh yang berfungsi memblokir efek negatif stres di otak.

"Harusnya wanita lebih tahan stres dibanding laki-laki karena laki-laki hormonnya mudah labil sehingga emosinya naik turun. Namun, menariknya wanita yang semestinya stabil secara emosional justru menjadi lebih emosional," kata Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini.

Menurut psikiater di RSUP Dr Sardjito ini, perempuan menjadi lebih rentan secara emosi karena sejumlah faktor, salah satunya terkait kesehatan fisik. Hal ini mengingat secara umum, wanita tidak terlalu memperhatikan kondisi tubunya.

"Misalnya, jika sakit diabaikan dan akhirnya menumpuk sehingga lebih rentan," kata dia.

Selain itu, Ronny menambahkan, wanita mempunyai kecenderungan lebih pemikir dibandingkan laki-laki. Perempuan, menurutnya, sering memikirkan sesuatu secara berlebihan sehingga membuatnya rentan mengalami stres.

"Perempuan berpikirnya mendalam dalam banyak hal dan ini bisa memicu stres itu sendiri," kata dia.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler