Nasib Negara Gagal

Lebih baik bekerja sama dengan negara lain yang telah bebas corona.

Thoudy Badai_Republika
Novelis Asma Nadia berpose untuk Harian Republika di sela-sela kegiatan Workhsop Kepenulisan pada gelaran Festival Republik 2019, di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Ahad (29/12).
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Asma Nadia

Tidak bermaksud mendahului Allah, tetapi banyak pihak melakukan prediksi. Tentu saja prediksi bisa benar, bisa salah.

Sebagai prediksi, mungkin pada masa depan, negara-negara di dunia hanya terbagi atas empat kelompok bila dikaitkan dengan virus corona.

Pertama, negara yang sama sekali bersih dan tidak tersentuh virus Covid-19. Sampai sekarang masih terdapat nama-nama negara yang masuk dalam kategori ini, wallahu'alam pada bulan-bulan mendatang. Jika tidak menutup diri dan melakukan langkah antisipasi, mungkin mereka akan bergabung dengan negara lain yang sudah terjangkiti.

Kedua, negara yang berhasil mengatasi virus corona karena sejak awal serius menangani pandemi dan tidak menganggap remeh. Ada dua pendekatan yang dilakukan oleh negara kelompok ini, yakni mengantisipasi corona, pertama negara yang mengambil langkah berani seperti mengisolasi atau lockdown. Jika dilihat dari tren saat ini, Cina mungkin menjadi salah satu kandidat negara yang berpeluang berhasil melewati masa ini karena berani mengambil langkah drastis.

Pendekatan kedua, negara yang proaktif mendeteksi penderita sehingga mengurangi sebanyak mungkin penyebaran. Semakin banyak pembawa virus yang terdeteksi, semakin kecil penyebarannya. Korea, Singapura, Vietnam mungkin menjadi kandidat kuat dalam kategori ini.

Pendekatan kedua tanpa lockdown secara ekonomi lebih aman, akan tetapi melibatkan banyak biaya, tenaga, waktu, dan sumber daya. Pendekatan ini menunjukkan hasil yang cukup melegakan walau lebih berisiko dibandingkan cara pertama.

Ketiga, negara yang awalnya terlambat mengantisipasi, menganggap remeh Covid- 19, merasa tidak akan terjangkiti. Namun begitu terkena, mereka sangat serius berupaya mengatasi.

Negara yang terlambat mengantisipasi biasanya mengambil langkah drastis, seperti mengisolasi atau lockdown. Italia dan Spanyol termasuk yang awalnya tidak menduga corona menjadi wabah di negara mereka. Dan begitu menyadari langsung, mereka mengambil langkah drastis, yakni mengisolasi negeri sekalipun dampak ekonominya tinggi.

Bayangkan, pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar di Negeri Pisa atau Negeri Matador ini, tapi mereka tidak punya pilihan kecuali menghentikan sumber penghasilan, aktivitas ekonomi, dan kegiatan penduduk, demi kepentingan yang lebih besar. Bertahan hidup.

Jika berhasil melewati badai ini Spanyol dan Italia akan menjadi kandidat tepat untuk kelompok ini.

Keempat, kelompok dengan kriteria paling berbahaya. Negara yang gagal mengatasi wabah corona.

Entah karena menyepelekan, atau kekuarangan alat, atau manajeman krisis yang berantakan, kekurangan sumber daya ekonomi atau manusia, lambat dan kurang berani mengambil langkah drastis, dan lain-lain. Negara ini masih berkutat di seputar meredam virus corona di negaranya saat negara lain sudah pelan-pelan bebas.

Lalu, apa yang terjadi? Jika negara yang gagal sekelas Amerika yang punya pengaruh besar, mungkin seluruh dunia berupaya untuk membantu negara tersebut agar segera keluar dari krisis.

Masalahnya, jika negara gagal tersebut bukan negara yang super power di bidang ekonomi dan sumber daya manusia, negara tersebut bisa jadi kian diisolasi negara lain. Negara yang sudah bebas tentu saja trauma, mereka tidak mau lagi terjangkiti corona. Daripada tertular wabah dari negara yang gagal mengatasi corona, lebih baik bekerja sama dengan negara lain yang telah bebas corona.

Rute pesawat tidak ada yang akan bersedia mampir di negara tersebut.Mungkin jika warga negaranya ke luar negeri masih harus dikarantina dulu minimal 14 hari sebelum boleh beraktivitas di negeri yang didatangi yang sudah bebas corona.

Negara kelompok terakhir ini akan sangat kesepian dan dijauhi negara lain.

Ah, tapi ini kan baru prediksi. Benar. Tapi ini bukan sekadar imajinasi karena sudah pernah terjadi. Cina pada awal kehadiran virus corona pernah menjadi negara yang dikucilkan nyaris seluruh dunia. Walaupun sebelum corona, semua negara sangat bergan tung pada Negeri Tirai Bambu tersebut. Sebegitu penting pun, Cina dijauhi menyebabkan hampir semua maskapai dunia menutup sementara penerbangan ke dan dari sana.

Menyadari kemungkinan buruk yang bisa menimpa negeri mana saja, bangsa Indonesia harus mendukung semua langkah positif pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengurangi dampak kehadiran corona. Semua itu demi keselamatan bangsa dan agar Merah Putih tidak terpuruk masuk ke deretan negara-negara yang gagal melawan corona.

 
Berita Terpopuler