Mengenal Museum Sahabat Nabi As Haabee di Makkah

Museum Sahabat Nabi As Haabee tak jauh dari Masjidil Haram, Makkah.

Republika TV/Muhammad Hafil
Mengenal Museum Sahabat Nabi As Haabee. Foto: Pengunjung di Museum As Haabee, Makkah
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tak jauh dari Masjidil Haram, ada Museum Sahabat Nabi atau As Haabee . Letaknya berada di sisi barat Masjid Al Haram, Makkah. Selama musim haji, otoritas museum tersebut menggratiskan biaya masuk bagi jamaah. Namun di hari biasa, dikenakan biaya masuk.

As Haabee merupakan museum terkait para sahabat Nabi Muhammad SAW. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan legasi sahabat-sahabat yang mengisahkan perjalanan hidup Rasulullah SAW, baik itu selama di Makkah maupun Madinah.

Museum As Haabee mulai resmi dibuka tahun lalu. Pemilik museum ini juga memiliki Museum Alquran yang berada di Kota Madinah. Khusus museum ini, ada promo gratis yang ditujukan kepada jamaah asal Indonesia dan Malaysia.

Museum ini terdiri atas 10 stan atau ruangan. Di tiap ruangan, pengunjung disuguhkan hal-hal yang terkait dengan sejarah para sahabat Nabi SAW, baik dari Makkah maupun Madinah. Yang disajikan berupa video, cuplikan, gambar, foto, dan keterangan tulisan.
 
Di dalam museum ini, banyak sekali ditampilkan tayangan-tayangan visual dalam bentuk tiga dimensi (3-D) tentang sejarah Islam. Mulai dari perkembangan awal dakwah Islam, pengembangan negara Islam di masa Madinah, era Khulaufaur Rasyidin, hingga ke zaman pembentukan empat mahzab fikih Islam.

Museum As Haabee tergolong canggih dari sisi teknologi serta cukup nyaman. Bagaimanapun, keadaan museum ini cukup berbeda daripada museum-museum di Tanah Air. Dalam arti, di sini jarang ditemukan artefak-artefak asli peninggalan masa lalu. Yang ada hanyalah berupa tulisan-tulisan dan foto.
 
Di luar musim haji, harga tiketnya dibandrol 15 riyal (sekitar Rp 55 ribu) per orang. Jika rombongan yang lebih dari 50 orang, maka biayanya menjadi 10 riyal (setara Rp 38 ribu) per orang.

Waktu bukanya ialah setelah shalat subuh hingga pukul 11.00 siang waktu setempat. Kemudian, museum ini akan buka lagi bakda salat ashar hingga pukul 22.30 malam.

Untuk melayani jamaah selama musim haji, pengelola museum menyediakan satu pemandu yang berasal dari negara dari jamaah haji tersebut. Hanya saja, khusus untuk pengunjung asal Indonesia saat musim haji, pihak museum menyediakan dua orang pemandu. Sebab, jumlah jamaah Indonesia lebih banyak daripada jamaah dari negara-negara lain.
 

Baca Juga

 
Berita Terpopuler