Wabah Pes Buat Belanda Karantina Jamaah Haji di Pulau Onrust

Sebelum dunia terkarantina wabah corona, Belanda pernah mengkarantina jamaah haji.

Arsip Nasional RI
Barak karantina haji di Pulau Onrust 1910-1929
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu

Pandemi corona yang merenggut puluhan ribu orang di sejumlah negara dalam beberapa bulan terakhir, membuat dunia mencekam. Pandemi itu membuat negara-negara seperti Italia, Spanyol, dan China menerapkan karantina dan lockdown untuk membasmi virus corona atau covid-19. Istilah karantina pun ternyata sudah lebih dulu digunakan pada 1911 di Indonesia saat masih dalam cengkraman Belanda. Orang-orang yang dikarantina oleh Pemerintah Hindia Belanda adalah para umat Islam yang baru saja pulang dari ibadah haji menggunakan kapal laut.

Saat itu Malang, Jawa Timur diserang wabah pes. Diketahui wabah itu dibawa oleh para penumpang kapal laut yang baru pulang dari ibadah haji. Wabah pes itu ditulari dari tikus yang ikut masuk ke dalam kapal saat bersandar di Rangin (kini Yangon), Birma (kini Myanmar) saat kapal mengangkut beras.

Karena alasan itulah, Pemerintah Hindia Belanda memberlakukan karantina untuk para jamaah haji sepulang mereka dari tanah suci. Pulau Onrust (pulau tanpa istirahat) yang saat itu dianggap sebagai pulau terpencil, dipilih sebagai tempat karantina. Pulau itu adalah pulau pertama saat VOC mendarat sebelum menaklukan Batavia pada abad ke-17.

Barak karantina haji di Pulau Onrust - (Kementerian Agama)

Dalam masa karantina, para jamaah haji tinggal di pulau ini selama lima hari, hingga waktu yang tak ditentukan karena tergantung kesehatan para jamaah. Pemerintah Hindia Belanda menggelontorkan 607 ribu gulden pada 1911 untuk membangun 35 barak, rumah dokter, hingga sanitasi di Pulau Onrust.

Puluhan barak itu mampu menampung 3.500 jamaah haji. Namun saat saya terakhir kali ke pulau tersebut, puluhan barak sudah hancur. Hanya sebuah rumah yang digunakan dokter yang bertugas di sana yang masih kokoh berdiri. Saat ini rumah tersebut dijadikan museum.

Sebelum dikarantina di Pulau Onrust, para jamaah haji diturunkan di Pulau Cipir yang bersebelahan dengan Onrus. Mereka dicek kesehatan dan diminta mandi, lalu menanggalkan seluruh pakaian dan diganti dengan pakaian karantina setelahnya diperiksa seorang dokter.

Jamaah haji baru tiba di Pulau Onrust - (Kementerian Agama)

Bagi jamaah yang kedapatan membawa bibit penyakit menular, akan dipisahkan dan diharuskan tinggal di stasiun karantina di Pulau Cipir. Karantina di Pulau Cipir dibangun bersamaan dengan karantina di Pulau Onrust (1911).

Selama pemeriksaan kesehatan, pakaian pribadi serta kapal pengangkut difumigasi. Para jamaah yang dinyatakan sehat kemudian dibawa ke Onrust. Mereka naik eretan (getek) dari ujung dermaga Pulau Cipir ke Pulau Onrust.

Eretan ini hanya dapat menampung 8-10 orang. Menaikinya cukup berbahaya lebih-lebih bila air pasang. Tapi, sejauh ini tidak ada laporan pernah terjadi kecelakaan seperti terseret gelombang saat menaikinya. Sisa-sisa jembatan masih terlihat hingga kini.

Ruang pemeriksaan kesehatan untuk jamaah haji pada masa kolonial Belanda di Pulau Onrust. - ( Aditya Pradana Putra/Republika)

Setiba di Onrust dari Cipir, para jamaah haji kembali diperiksa kesehatannya oleh seorang dokter. Terdapat pula enam orang petugas bangsa Belanda yang turut menangani jamaah haji. Mereka hanya berada di Onrust saat-saat musim haji. Di Onrust ketika itu ada sebuah kapal motor bernama Kapal Onrust yang berlayar dua kali sepekan ke Tanjung Priok.

Kapal ini berfungsi untuk mengangkut jenazah jamaah haji yang meninggal di Pulau Sakit (kini Pulau Bidadari) dan Pulau Kelor untuk dimakamkan. Kedua pulau yang merupakan satu gugus dengan Onrust dan Cipir ketika itu merupakan hutan belukar.

Para jamaah haji yang meninggal dikuburkan dengan sangat sederhana. Tidak mendapatkan perawatan atau fasilitas seperti orang-orang Belanda yang meninggal di pulau Onrust. Jenazah-jenazah para haji dimakamkan di sembarang tempat dan sama sekali tidak memperhitungkan arah kiblat. Selain makam para jamaah haji, di Pulau Onrust juga bisa ditemui sejumlah makam warga Belanda.

 
Berita Terpopuler