Presiden Minta Industri Perkapalan Nasional Diperkuat

Kapasitas dan daya saing industri perkapalan nasional harus ditingkatkan.

Antara/Dedhez Anggara
Foto udara suasana pembangunan kawasan galangan kapal di pelabuhan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (14/2/2020).(Antara/Dedhez Anggara)
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar industri perkapalan nasional diperkuat. Ini untuk mendukung kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia yang menyejahterakan para nelayan.

“Saya minta industri perkapalan terus diperkuat,” kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis (19/3).

Ia mengatakan sejalan dengan perkuatan tersebut kapasitas dan daya saing nasional juga harus terus ditingkatkan. Upaya tersebut ke depan diharapkan akan sangat mendukung pergerakan industri perikanan di tanah air agar semakin menyejahterakan nelayan dan masyarakat.

“Kapasitas dan daya saing nasional harus terus ditingkatkan sehingga mampu mendukung pergerakan industri perikanan kita,” katanya.

Ia mengatakan dalam lima tahun sebelumnya Indonesia fokus bekerja mengatasi aksi pencurian ikan dan menjaga laut dari illegal fishing.

“Hasilnya kita lihat sudah tampak selain pelestarian lingkungan terjaga, stok ikan nasional kita meningkat drastis dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton, ini harus kita lanjutkan terus tapi kita tidak boleh berhenti di situ, stok ikan kita banyak, industri perikanan nasional kita punya harus makin meningkat dan berkembang,” katanya.

Ke depan ia berharap nilai tukar nelayan juga harus meningkat yang artinya secara kesejahteraan nelayan Indonesia harus semakin baik.

“Oleh karena itu perlu ada lompatan-lompatan besar dalam menata ekosistem perikanan nasional kita mulai dari hulu sampai hilir,” katanya.




Baca Juga

 
Berita Terpopuler