Hunian Hotel di Bandung Turun 30 Persen Akibat Virus Corona

Menurut Data ASITA dan PHRI, penurunan itu mulai Januari 2020.

Antara/Raisan Al Farisi
Kawasan wisata di Bandung kerap ramai dipadati pengunjung. Namun sejak merebaknya virus corona, jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel pun menurut 30 persen (ilustrasi)
Rep: Muhammad Fauzi Rdwan Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menyebutkan, okupansi atau tingkat hunian hotel di Bandung saat ini menurun drastis mencapai 30 persen. Penurunan ini ditengarai akibat wabah penyebaran virus corona. Sebanyak 30 persen didominasi oleh wisatawan domestik yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya.

Baca Juga

"Okupansi 30 persen, turun dari biasanya 60 sampai 70 persen. Itu dari Januari 2020 dari data PHRI dan ASITA," ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (10/3).

Ia mengungkapkan, penurunan okupansi hotel di Bandung sangat signifikan. Bahkan, menurutnya, kondisi tersebut menjadi lampu kuning bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan para pengusaha hotel.

Dia mengatakan, pihaknya bersama para pengusaha hotel tidak bisa berdiam diri dengan kondisi tersebut. Menurutnya, salah satu yang dilakukan adalah dengan  promosi wisata ke pasar domestik.

Dewi juga mendorong agar hotel-hotel di Kota Bandung menerapkan standar operasional prosedur terkait wabah virus corona. Menurutnya, jika terdapat tamu yang memiliki gejala demam bisa langsung dibawa ke rumah sakit.

Selain itu, ia mengatakan para karyawan di masing-masing hotel harus siaga dan menjaga kebersihan diri. Selain itu, fasilitas hotel harus ditambah seperti keberadaan hand sanitazer. "Kita roadshow ke hotel untuk mengingatkan kembali sama-sama hadapi isu corona," katanya.

Dewi mengatakan, dengan wabah virus corona maka menyangkut sanitasi, higienitas harus lebih terjamin. Menurutnya, pihaknya dua hari dalam seminggu memantau hotel-hotel termasuk untuk hiburan malam.

 

 
Berita Terpopuler