Habiskan Waktu di Alam Bebas Tanamkan Sifat Ramah Lingkungan

Aktivitas di alam bebas tak harus menjelajah hutan atau mendaki gunung.

Republika/Rakhmawaty La'lang
Mendaki gunung/ilustrasi.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghabiskan waktu di alam bebas merupakan ide bagus untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Studi terkini yang digagas Universitas Plymouth di Inggris juga menemukan manfaat lain, yakni menumbuhkan perilaku ramah lingkungan.

Aktivitas di alam bebas yang dimaksud tidak harus menjelajah hutan atau mendaki gunung. Cukup dengan duduk sejenak di bangku taman, mendengarkan kicauan burung di pohon, atau hanya berjalan kaki di ruang terbuka hijau perkotaan.

Tim peneliti menekankan, hal terpenting adalah individu merasa terhubung secara psikologis dengan alam. Studi yang telah terbit di Journal of Environmental Psychology itu berkolaborasi dengan Universitas Exeter, Universitas Derby, dan Natural England.

Studi menganalisis sebagian data dari survei Monitor Keterlibatan dengan Lingkungan Alami (MENE) yang dicetuskan Natural England sebagai bagian dari program penelitian ilmu sosial DEFRA. Tim menggunakannya untuk memahami keterlibatan manusia dan alam.

"Riset kami menunjukkan bahwa terhubung secara fisik dan psikis dengan alam bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, sekaligus mendorong individu untuk bertindak melindungi kesehatan planet," kata penulis utama studi, Leanne Martin.

Kehadiran studi cukup penting di tengah perbincangan panas di lingkup global mengenai krisis iklim. Bagaimanapun, seluruh manusia di Bumi perlu bersama-sama mengambil tindakan tepat dalam menghadapi perubahan iklim besar-besaran.

Ketika krisis iklim terus meningkat, setiap orang idealnya memulai dari diri sendiri untuk menyelamatkan planet. Salah satunya, menghabiskan waktu di alam bebas dan menghargai Bumi yang ditinggali, dikutip dari laman Stylist.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler