Usai Dilarang di Kompetisi Eropa, Manajer City Resah

Manajer Manchester City dikabarkan resah usai dilarang tampil di kompetisi Eropa.

EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dikabarkan resah terhadap dampak larangan tampil di kompetisi Eropa (Foto: Pep Guardiola)
Rep: Rizky Suryarandika Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dikabarkan resah terhadap dampak larangan tampil di kompetisi Eropa. Ia khawatir para pemainnya akan ragu bertahan di Etihad Stadium.

Hal tersebut disampaikan sumber rahasia sebagaimana dilansir oleh ESPN pada Sabtu, (15/2). Sumber itu mengatakan Guardiola tahu bahwa klub akan mendapat sanksi pada Jumat pagi.

Guardiola mencoba tenang karena manajemen klub mencoba melakukan gugatan. Meski begitu, Guardiola memahami jika ada sejumlah pemain yang nantinya hengkang karena kehilangan kesempatan tampil di kompetisi Eropa.

Namun untuk kompetisi musim ini, City masih diizinkan tampil. Dalam waktu dekat ini, Kevin de Bruyne dkk akan meladeni Real Madrid dalam babak 16 besar.

Sebelumnya, regulator sepakbola Eropa (EUFA) mengumumkan pada Jumat kemarin bahwa City dihukum tak boleh ikut kompetisi zona Eropa untuk musim 2020-21 dan 2021-22. Selain itu, denda senilai €30 juta wajib dibayarkan. City dianggap melanggar aturan UEFA Club Licensing dan Financial Fair Play.

City menyatakan kecewa terhadap keputusan itu. Mereka mengajukan gugatan ke mahkamah arbitrase olahraga (CAS).

Baca Juga

City menuding kepala penyelidik UEFA sudah secara terbuka memutuskan hasil dan sanski terkait kasus yang menimpa mereka pada Desember 2018. Padahal penyelidikan sama sekali belum dimulai.

 
Berita Terpopuler