Pengamat Nilai AWR Kementan Cegah Terjadi Kekurangan Pangan

Pengamat memuji penggunaan AWR untuk memantau dan himpun data pertanian

Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam soft launching Agriculture War Room (AWR)” yang diselenggarakan di ruang AWR Kementerian Pertanian, 4 Februari 2020.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sosial ekonomi dari Universitas Indonesia Riyanto mengatakan pemanfaatan dan penerapan teknologi pertanian akan mencegah terjadinya kekurangan pangan.

Baca Juga

"Jadi teknologi yang digunakan untuk pertanian seperti itu dapat saja berfungsi mencegah terjadinya kekurangan stok pangan sebab berbasis data terpantau," kata Riyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/2).

Penggunaan teknologi juga membuat data pangan Indonesia lebih akurat. Riyanto memuji penggunaan Agriculture War Room (AWR) untuk memantau serta menghimpun seluruh data pertanian. Riyanto menuturkan sudah waktunya pemerintah mengoptimalkan teknologi, termasuk di pertanian, agar dapat mendorong produksi sesuai kebutuhan berbasis data.

"Sejauh mana ketahanan pangan Indonesia lebih bisa diketahui validitasnya, dari hulu sampai hilir terpantau kesiapannya," terang dia. Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) telah resmi merilis penggunaan AWR dengan memanfaatkan sejumlah alat teknologi.

AWR berfungsi memeriksa data pertanian nasional secara berkala di suatu ruangan yang meliputi luas lahan baku sawah, pasokan pupuk, hingga luas panen. Maksimalisasi teknologi AWR juga bertujuan mendata efektivitas tingkat produktivitas hasil komoditas pertanian yang dihasilkan.

 
Berita Terpopuler