Dua Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sangihe

Korban meninggal karena hanyut terseret banjir di Sangihe.

ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Dua Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sangihe. Foto: Ilustrasi banjir
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kampung Lebo Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat (3/1) kemarin. Bencana tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia, dan beberapa warga lainnya luka-luka.

“Yang meninggal ini atas nama Lahode Mangape usia 83 tahun dan Armando Makanagin usia 18 tahun,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam siaran persnya, Sabtu (4/1).

Lahode Mangape, meninggal karena hanyut terbawa arus banjir bandang dan sempat ditemukan warga di sekitar pantai kampung Lebo pada pukul 08.00 WITA dalam keadaan hidup. Namun setelah dievakuasi ke Puskesmas terdekat korban meninggal dunia.

Sedangkan korban yang mengalami luka-luka terangnya, sebanyak tiga orang, yaitu Wilmar Budiman usia 72 tahun dirawat di Rumah Sakit Liun Kendaghe, Utce Makawimbang usia 46 tahun dirawat di Puskesmas Managanitu, dan Valen Pubikiran usia 13 tahun dirawat di Puskesmas Manganitu.

Adapun mereka yang rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang dan longsor sebanyak 31 orang. Jumlah ini pun, ujar Agus masih dapat bertambah.

“Sebagai catatan diperkirakan data sementara korban luka dan kerusakan material masih dapat bertambah,” terangnya.

Adapun situasi saat ini sendiri intensitas hujan sudah menurun. Pemerintah Daerah dibantu dari unsur TNI/Polri serta relawan dan warga membantu proses evakuasi dan pembersihan material sisa banjir dan longsor.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler