Saran Psikolog Ketika Bertemu dengan Eksibisionis

Pelaku eksibionisme mendapatkan kepuasan dari melihat reaksi korbannya.

Wikipedia
Polisi telah meringkus pemuda eksibisionis pelaku pelemparan sperma ke sejumlah wanita di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Rep: Febryan A Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksibisionisme adalah kelainan seksual yang menyebabkan seseorang gemar memamerkan alat kelaminnya kepada orang tak dikenal demi mencapai kepuasan seksual. Psikolog Kasandra Putranto mengatakan, terdapat sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh seseorang, terutama perempuan, agar tak menjadi korban perilaku menyimpang itu.

Cara pertama yang bisa dilakukan, kata Kasandra, adalah menghindari tempat sepi. Sehingga potensi pelaku melakukan aksinya bisa diminimalisir.

Namun, jika sudah berada di dekat pelaku yang menunjukkan tanda-tanda akan melakukan aksinya, cara terbaik adalah dengan tidak merespons dan upayakan menghindar. "Jangan respons panggilan-panggilan yang patut diduga ada niat untuk melakukan eksibisionis," kata Kasandra kepada Republika, Kamis (21/11).

Jika pelaku tetap melakukan aksinya, sambung Kasandra, hal yang harus dilakukan adalah berupaya untuk tidak terlalu ekspresif. "Pelaku eksibisionisme itu mendapatkan kepuasan seksual dari ekspresi-ekspresi korban, antara lain ekspresi kaget, teriak, malu, marah, dan terhina," ucapnya.

Eksibisionisme kembali menjadi sorotan publik usai perilaku menyimpang itu kembali terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, beberapa hari yang lalu. Pelakunya adalah seorang berinisial SN.

Pria berusia 25 tahun itu melakukan aksinya dengan melemparkan spermanya kepada perempuan yang ia temui di jalan.

SN telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini mendekam di sel tahanan Polres Tasikmalaya Kota. Pelaku diketahui telah melakukan aksinya sebanyak tiga kali. Enam perempuan menjadi korban.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler