Anak Harus Tahu Ciri Orang Asing yang Berbahaya

Anak perlu mengetahui bahwa tidak semua orang tak dikenal berbahaya.

Republika/Musiron
Ibu dan anak yang ceria (ilustrasi).
Rep: Dwina Agustin Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang asing memang tidak selalu berbahaya untuk anak, bahkan beberapa di antaranya bisa membantu. Hanya saja, orang tua pun tetap perlu waspada dengan kehadiran orang tak dikenal di sekitar anak.

Psikolog Saskhya Aulia Prima mengatakan, perlu komunikasi aktif antara orang tua dan anak untuk menjelaskan posisi orang asing. Anak perlu diberi pengertian, bukan justru dibuat ketakutan ketika berhadapan dengan orang tak dikenal.

"Jangan ngomong "jangan pernah percaya sama orang asing". Sebaliknya, kasih tahu kalau dia bisa minta bantuan sama orang asing yang bisa dipercaya," kata Saskhya.

Orang tua, menurut Saskhya, perlu menjelaskan kepada anaknya ada orang asing yang bisa dipercaya, seperti petugas keamanan atau penjaga toko. Mereka adalah orang-orang asing yang aman untuk dimintai bantuan ketika jauh dari orang yang dikenal.

Saskhya mengatakan, anak juga perlu diberi pengertian agar selalu meminta izin kepada orang tua saat akan pergi. Dengan begitu, orang tua tak perlu memberi pesan yang ekstrem soal larangan pergi jauh-jauh dari pemantauan.

"Jangan kasih pesan yang ekstrem. Kita harus realistis buat kasih pesan ke anak," kata ahli dari Tiga Generasi ini.

Selain itu, beri tahu anak untuk tidak mendengarkan omongan orang asing yang meminta mereka tidak mematuhi permintaan orang tua. Ketika bertemu orang seperti itu, minta anak untuk segera menjauh dan melaporkannnya.

"Orang tak dikenal yang meminta anak menyimpan rahasia, meminta masuk kendaraan pribadi, mengikuti mereka ke suatu tempat, dan memberikan makanan tertentu merupakan ciri sosok asing yang perlu dihindari," jelas Saskhya.

 
Berita Terpopuler