Kemenlu: Terowongan Israel Upaya Ubah Status Quo

Pembangunan terowongan merupakan salah satu upaya Israel mengubah status quo.

Teuku Faizasyah.
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dengan tegas mengecam penggalian terowongan oleh Israel di Yerusalem. Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia berprinsip mengecam apapun yang sifatnya mengubah status quo.

"Kita pada prinsipnya mengecam apapun yang sifatnya mengubah status quo," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indoensia (Kemenlu) Teuku Faizasyah kepada Republika.co.id, di Jakarta, Kamis (18/7).

Menurut Faiza, menggali terowongan oleh Israel di Yerusalem merupakan salah satu upaya untuk mengubah status quo tersebut. Dengan demikian, kata dia ada implikasi yang nanti dalam proses mencari satu solusi akhir dengan konflik antara Palestina dan Israel.

Pekan lalu, Israel telah meresmikan terowongan yang diberi nama "Jalur Peziarah". Terowongan itu membentang antara lingkungan Wadi Hilweh Silwan ke Tembok Barat, tepat di luar kompleks Masjid al-Aqsha.

Baca Juga

Acara peresmian itu dihadiri Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman dan utusan khusus AS untuk Timur Tengah Jason Greenbalt.

Israel mengklaim terowongan tersebut merupakan rute yang digunakan para peziarah Yahudi zaman dulu ke Kuil Kedua, yang lokasinya disebut-sebut berada di bawah Masjid al-Aqsha. Palestina telah mengecam proyek pengeboran tersebut dan menganggapnya sebagai upaya "Yudaisasi" Yerusalem.



 
Berita Terpopuler