Angkasa Pura I Kembali Pasang Target untuk Bandara YIA

Angkasa Pura I menargetkan Oktober nanti Bandara YIA sudah beroperasi penuh

Antara/Andreas Fitri Atmoko
Penumpang keluar dari area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).
Rep: Wahyu Suryana Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- PT Angkasa Pura I (Persero) lagi-lagi memasang target untuk Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Kali ini, targetnya pembangunan YIA selesai pada Oktober 2019.

Hal itu disampaikan General Manager PT Angkasa Pura 1 Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, Ahad (9/6) siang. Diucapkan di tengah-tengah penumpang arus balik di Bandara Adisutjipto yang alami penurunan.

"Setelah lebaran kita akan kebut karena kita punya target di bulan Oktober ini harus sudah siap, full operation," kata Agus.

Walau target kerap menjadi energi positif, harapan tentu memiliki nuansa pesimistis. Terlebih, untuk YIA saja, kegagalan mencapai target-target yang ditetapkan sudah beberapa kali terjadi.

Belum soal pembangunan, beberapa bulan lalu target operasional lebih dulu gagal dicapai. Yakin mulai operasional pada 7/9 April, operasional YIA ternyata harus diundur jadi akhir 29 April 2019.

Bahkan, target kembali gagal dicapai karena pengoperasian perdana baru bisa terlaksana pada 6 Mei 2019. Citilink menjadi maskapai pertama yang mendaratkan armadanya ke YIA.

Meski begitu, Pandu mengaku percaya diri bisa mencapai target. Terlebih, secara prinsip airside dan taxiway sudah 100 persen selesai pembangunannya.

"Tinggal satu taxiway yang masih umur betonnya belum, sehingga awalnya Garuda mau menerbangkan (Airbus) 330 seri 300, tapi karena turning pad umurnya belum siap jadi kembali ke 737," ujar Pandu.

AP sendiri memiliki ruang waktu sampai akhir Desember untuk dapat menyelesaikan pembangunan YIA. Tapi, Pandu mengaku tetap meyakini pekerjaan dapat terselesaikan pada Oktober 2019.

"Sekarang kira-kira 60 persen secara total," kata Pandu.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler