Megawati Ucapkan Selamat ke Jokowi

BPIP melaporkan hasil kerja ke Jokowi.

Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) bersama anggota Dewan Pengarah BPIP di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Rep: Sapto Andika Candra Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendatangi Istana Merdeka hari. Dipimpin oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, badan ini melaporkan hasil kerja mereka kepada Presiden Joko Widodo.

Mega juga memanfaatkan momentum ini untuk memberi selamat kepada Jokowi atas capaian hitung cepat dan real count KPU yang untuk sementara menempatkannya di posisi unggul.

Ketua Umum PDIP ini pun menyebutkan bahwa Jokowi-Ma'ruf akan dilantik sebagai presiden dan wapres setelah hasil perhitungan resmi KPU diumumkan.

"Dan kami juga ingin mengucapkan selamat karena dari hasil sementara hitungan karena kita menunggu sampai tanggal 22 Mei, Bapak beserta Pak Ma'ruf Amin telah mendapatkan hasil untuk dilantik menjadi presiden dan wapres," kata Mega di Istana Merdeka, Kamis (9/5).

Baca Juga

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri bersama anggota Dewan Pengarah BPIP Syafii Maarif (kiri), Said Aqil Siraj (kedua kiri), Try Sutrisno (kedua kanan), Sudhamek (kanan) serta anggota Dewan Pengarah BPIP yang lain bersiap melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (9/5/2019).


Dalam pertemuan siang ini, Mega didampingi oleh Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya.

Pertemuan juga dihadiri oleh Plt Kepala BPIP Hariyono, Sekretaris Utama BPIP Karjono, dan Anggota Satuan Tugas Khusus BPIP Romo Benny Susetyo. Sementara Presiden Jokowi didampingi Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung.

 
Berita Terpopuler