Pemprov Sumsel Dorong Pengembangan Pondok Pesantren

Pengembangan pesantren sesuai visi misi pemprov yang religius.

Republika/Putra M. Akbar
Santri belajar mengartikan Kitab Kuning saat mengaji kilatan kitab di Pondok Pesantren Almiizan, Bogor, Jawa Barat, Senin (21/5).
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mendorong perkembangan pondok pesantren di provinsi itu karena lembaga tersebut dinilai sebagai tempat pembinaan moral generasi penerus.

Baca Juga

"Apalagi pendidikan moral sangat dibutuhkan dalam era globalisasi sekarang ini sehingga ponpes sangat dibutuhkan," kata Gubernur di Banyuasin, Selasa (26/3).

"Jadi tidak ada gunanya pintar saja bila kurang berakhlak. Oleh karena itu perkembangan ponpes patut didukung dan berikan apresiasi," ujar dia menambahkan. 

Begitu juga Ponpes Barokatul Qodiri di Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, yang sudah 12 tahun mengajarkan ilmu agama serta ilmu pengetahuan lainnya sehingga harus didukung.  Pihaknya memberikan apresiasi pada pengurus pondok pesantren yang konsisten dalam mencetak generasi yang berakhlak, bermoral dan cinta Alquran

Gubernur juga mengajak masyarakat dan para santri serta orang tua untuk selalu bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah SWT.  

Sumsel sekarang ini dalam kondisi aman sehingga harus dijaga bersama agar jangan sampai terpecah belah karena beda pilihan, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2019.

Terkait dengan pembangunan gedung sekolah dalam Kompleks Ponpes Barokatul Qodiri yang masih dalam tahap pengerjaan, Gubernur berjanji akan membantu dengan menugaskan kepala dinas terkait.

Bupati Banyuasin Askolani dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Sosial Senen Har mengatakan, pihaknya juga memberikan apresiasi pada jajaran Ponpes Barokatul Qodiri yang bertekad menjadikan Banyuasin religius.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin periode 2018-2023, yakni Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera yang salah satunya mewujudkan Banyuasin religius.

"Kita bertekad menekan buta aksara Alquran. Pembangunan di Banyuasin bukan fisik saja, tapi juga mental dan spiritual," tambah dia 

 
Berita Terpopuler