BMKG : Gempa Aceh 5,5 SR tak Berpotensi Tsunami

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang.

Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Rep: Rizky Suryarandika Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan tak ada potensi tsunami usai gempa terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh dan Kepuluan Nias.  

Baca Juga

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan menjauhi informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Pernyataannya dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)," katanya dalam keterangan resmi pada Senin, (11/3).

Ia menyebut guncangan gempabumi dirasakan oleh masyarakat di daerah Gunung Sitoli III-IV MMI, Barus Tapanuli Tengah dan Sibolga II-III MMI, Aceh Singkil II MMI. 

Ia menyampaikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 20.43 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.

Sebelumnya, wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan Nias diguncang gempabumi tektonik berkekuatan 5,3 skala richter pada Senin, (11/3). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,96 LU dan 97,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 km arah selatan Kota Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Propinsi Aceh pada kedalaman 52 km. 

 
Berita Terpopuler