Studi: Klaim Anggur Merah Bermanfaat Terbantahkan

Anggur merah seperti alkohol lainnya terbukti bisa meningkatkan risiko kanker

express.co.uk/gettyimages
Anggur merah, sepertinya alkohol, ternyata menimbulkan risiko kanker
Rep: Dwina Agustin Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi lama menyatakan anggur merah mengurangi risiko serangan jantung,  mencegah kehilangan memori atau alzheimer, dan beragam manfaat lainnya. Hanya saja, hasil tersebut terbantahkan.

Menurut Babylon Health klaim manfaat yang diterima segelas anggur merah per hari adalah salah. Klaim kuno tersebut didasarkan pada penelitian observasional terhadap mereka yang minum segelas anggur merah sehari, namun, tidak memperhitungkan kebiasaan yang lain.

Laporan  60 Minutes tahun 1991 tentang "French Paradox" menyatakan, orang Prancis mungkin menikmati tingkat penyakit jantung yang lebih rendah karena diet keju yang tinggi dan anggur merah. Sedangkan penelitian oleh Dr Lindsay Brown dan rekan dari University of Queensland di Brisbane pada tahun 2008 menyarankan polifenol yang ditemukan dalam anggur merah adalah antioksidan penghilang kanker.

"Perubahan terbaru yang disarankan adalah sesuai dengan bukti alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker," tulis studi baru tersebut, dikutip dari Express, Senin (10/12).

Pada 2016, kepala petugas medis Inggris mengeluarkan pedoman baru untuk konsumsi alkohol. Mereka memperingatkan minum alkohol dalam jumlah berapa pun meningkatkan risiko sejumlah jenis kanker, termasuk kanker payudara.

Selain itu pedoman juga menyebutkan minum alkohol secara konsisten dapat memiliki efek besar pada tubuh dan kesehatan seseorang. Kepala petugas medis di Now Patient Dr Andrew Thornber mengatakan, memang bisa mengatasi masalah, namun, apa pun yang berlebih, terutama untuk periode yang lama, dapat memiliki efek serius.

"Minum jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker hati, mulut, tenggorokan, kotak suara, kerongkongan, usus besar, dan rektum. Bahkan beberapa kali sepekan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita," ujar Dr Thornber.

Berikut ini enam masalah kesehatan dari kebiasaan minum berkepanjangan untuk tubuh.

Jantung

Dr Thornber mengatakan,  minum alkohol berat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur. Dalam kasus yang sangat parah, kematian mendadak akibat gagal jantung dapat terjadi.

Kenaikan berat badan

Alkohol adalah kalori dan tinggi gula. Ketima meminum setiap hari selama sebulan penuh, dampaknya akan berdampak besat pada ukuran pinggang.

Kesehatan seksual

Menjadi mabuk meningkatkan kemungkinan melakukan hubungan seks yang tidak aman.  "Ini dapat menyebabkan infeksi menular seksual (IMS) atau kehamilan yang tidak direncanakan," ujar Dr Thornber.

Merusak Ginjal

Alkohol adalah diuretik, yang menyebabkan ginjal memproduksi lebih banyak urin. "Ini, sendirian atau dengan muntah, dapat menyebabkan dehidrasi dan kadar natrium, kalium dan mineral serta garam lain yang sangat rendah," kata Dr Thornber.

Merusak Pankreas

"Hanya satu sesi penggunaan alkohol berat dapat menyebabkan gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia)," kata Dr Thornber menjelaskan. Bahkan lebih dari satu sesi alias tiap har memberi tekanan besar pada pankreas.

Kekurangan vitamin B

Penyerapan vitamin B12 dari daging sapi, susu dan telur dapat sangat dipengaruhi oleh alkohol. Tanda-tanda kekurangannya termasuk kelelahan, sesak napas, sakit kepala, kulit pucat dan palpitasi jantung.

"Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan penumpukan senyawa yang disebut homocysteine, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke," kata Dr Thornber.

 
Berita Terpopuler