Menpora Minta Regulasi Kompetisi yang Tetap dan Mengikat

Ia menanggapi keputusan sanksi dari PSSI terhadap Persib Bandung.

Antara/Wahyu Putro A
Menpora Imam Nahrawi memberikan kata sambutan pada acara silaturahmi suporter sepak bola bersama Menpora di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (1/10).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menilai perlunya regulasi tetap dan mengikat yang dapat memberikan efek jangka panjang dalam sebuah penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Indonesia. Ia menanggapi keputusan sanksi dari PSSI terhadap Persib Bandung menyusul peristiwa pengeroyokan oknum Bobotoh yang menyebabkan meninggalnya suporter Persija. 

"Sesungguhnya yang lebih penting dari itu ada regulasi tetap yang mengikat dan bisa berdampak lebih panjang lagi bagi sebuah komitmen penyelenggaraan kompetisi," ujar Imam di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/10).

Dengan adanya regulasi yang tetap dan mengikat tersebut, diharapkan dapat menjadi aturan bagi tiap peristiwa yang terjadi. Sehingga, sudah ada pakem jelas andai ada pelanggaran terhadap aturan tersebut.

Komisi Disiplin PSSI dalam salah satu keputusannya menghukum Persib menggelar laga kandang di Pulau Jawa. Laga kandang usiran tersebut juga mengharuskan tanpa suporter dan penonton hingga Liga I 2018 tuntas. 

Menanggapi hal itu, Imam menyampaikan sanksi yang dikeluarkan oleh PSSI itu tanpa konsultasi dengan pemerintah. Ia pun mengaku belum mengetahui secara detail pertimbangan dari sanksi yang diputuskan tersebut. 

Kendati demikian, ia meminta Persib untuk melakukan banding jika keberatan terhadap sanksi yang dijatuhkan. 

"Saya berharap betul komisi disiplin, komisi banding, harus independen, harus netral," ujarnya.

 
Berita Terpopuler