Polisi Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata di Aceh

Kelompok bersenjata menggunakan kapal nelayan.

Pixabay
Ilustrasi Penembakan
Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Angga Indrawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anggota Polri tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata di kawasan Pantai Bantayan, Aceh Utara, Ahad (26/8) dini hari. Anggota bernama Brigadir Faisal itu tewas saat kepolisian melakukan upaya pengungkapan kasus kriminal bersenjata di wilayah tersebut. 

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto membenarkan informasi tersebut berdasarkan laporan yang diterima daru Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian. 

"Benar," kata Setyo saat dikonfirmasi, Ahad (26/8).

Berdasarkan keterangan tersebut, pada Ahad pukul 01.00 WIB, diperoleh informasi tentang adanya kelompok bersenjata yang bersandar menggunakan kapal nelayan di pantai bantayan Aceh Utara. Brigadir Faisal dan Bripka Irwansyah pun memastikan informasi tersebut. 

Sebelum bertemu di titik yang telah ditentukan, pada saat melintas Brigadir Faisal bertemu kelompok tersebut, sehingga terjadi kontak dan mengakibatkan Brigadir Faisal mengalami luka tusuk di bagian Mata, perut dan bahu. 

"Polres Aceh Utara masih melakukan penyisiran TKP," ujar dia.

Terdapat pula sejumlah barang bukti senjatanapi berupa Senjata AK-56 dan peluru sebanyak 19 butir. Adapun inventaris dinas milik Brigadir Faisal juga dirampas pelaku, yakni senjata Revolver milik Brigadir Faisal dan senjata AK-56 inventaris Reskrim.

Kepolisian pun melakukan olah TKP dan saat ini pengejaran serta penangkapan terhadap tersangka masih dilakukan

 

 
Berita Terpopuler