Calon Anggota Dewan Tewas Akibat Aksi Bom Bunuh Diri

Bilour mengikuti jejak ayahnya yang terlebih dahulu tewas akibat bom bunuh diri.

www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)
Rep: Winda Destiana Putri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Sedikitnya 14 orang tewas dalam aksi bom bunuh diri di acara kampanye Awami National Party di Peshawar, Pakistan. Menurut keterangan polisi, serangan pada Selasa (10/7) juga melukai sedikitnya 65 orang.

Insiden itu ikut menewaskan politisi lokal terkemuka Haroon Bilour. Bilour adalah calon anggota majelis provinsi untuk pemilihan umum 25 Juli. Ayahnya, Bashir Bilour, juga seorang politikus ANP terkemuka. Ia dibunuh oleh seorang pengebom bunuh diri pada 2012.

Polisi mengatakan pengebom itu menyerang ketika Bilour akan memanggil sekitar 200 pendukungnya. "Menurut penyelidikan awal kami, itu adalah serangan bunuh diri dan Haroon Bilour adalah targetnya," kata pejabat polisi Shafqat Malik kepada kantor berita AFP.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab langsung atas serangan pada Selasa. Kamal Hyder dari Aljazirah, melaporkan dari ibukota Pakistan, Islamabad, serangan itu terjadi di daerah yang ramai dan sempit beberapa saat setelah kedatangan Bilour di tempat kejadian.

Baca juga, Bom Meledak di Pakistan, Tujuh Orang Tewas.

"Ketika dia keluar dari kendaraan, pengebom bunuh diri itu dikatakan berada dalam jarak yang sangat jauh dengan meledakkan perangkatnya," katanya.

Saluran televisi lokal menyiarkan langsung ketika ambulans tiba di lokasi dan membawa korban ke rumah sakit. Beberapa orang terlihat menangis. ANP adalah target utama serangan Taliban pada pemilu 2013.

Pemboman itu terjadi beberapa jam setelah juru bicara militer Pakistan memperingatkan tentang ancaman keamanan menjelang pemilihan nasional.

"Pakistan telah melihat yang relatif tenang dan itu tentu saja telah mendorong para politisi untuk keluar. Namun serangan hari ini menunjukkan bahwa ini akan menjadi urusan yang tegang," kata Hakim Aljazirah. "Ini akan mempengaruhi kampanye untuk banyak partai politik."

 
Berita Terpopuler