Ranu Regulo yang tak Kalah Indah dengan Ranu Kumbolo

Di dekat Desa Ranu Pani, juga terdapat dua ranu yang tidak kalah indahnya

Republika/Hazliansyah
Keindahan Ranu Regulo di pagi hari
Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Bicara tentang keindahan Ranu Kumbolo memang tidak akan pernah ada habisnya. Airnya yang jernih dikelilingi bukit nan indah, belum lagi cerita perjalanan menapaki jalur pendakian untuk menuju danau seluas 15 hektare, akan selalu meninggalkan kesan dan cerita tersendiri.

Tapi Ranu Kumbolo bukan satu-satunya danau (ranu) yang ada di kaki Gunung Semeru. Di dekat Desa Ranu Pani, juga terdapat dua ranu yang tidak kalah indahnya. Yakni Ranu Regulo dan Ranu Pani.

Jika ke Ranu Kumbolo kita harus menempuh jalur pendakian berjam-jam, ke Ranu Regulo dan Ranu Pani hanya perlu berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit.

Sama dengan Ranu Kumbolo, baik Ranu Regulo dan Ranu Pani juga punya keindahannya tersendiri. Namun dengan suasana yang tak jauh berbeda.

Kabut tipis, udara dingin, air danau yang jernih, serta vegetasi di sekelilingnya. Membuat wisatawan akan terpana dengan keindahannya.

1. Ranu Regulo

Ranu Regulo adalah danau yang berada di ketinggian 2.200 mdpl. Letaknya berada di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Dari pusat desa kita hanya perlu berjalan sekitar 15 sampai 20 menit. Jalurnya sangat mudah dilalui.


Waktu yang tepat menikmati Ranu Regulo adalah pagi hari, saat momen matahari terbit (sunrise). Atau wisatawan juga bisa membuka tenda di pinggir danau seluas 0,75 hektare tersebut.

Hanya saja wisatawan harus menghadapi udara dingin yang sangat menusuk. Dari papan informasi yang terpampang di Ranu Regulo, suhu udara pada saat tertentu bisa mencapai -4 derajat celcius. Suhu yang cukup ekstrem tentunya.

Republika sendiri kala itu tiba sekitar pukul 05.00 WIB. Cukup terlambat karena sang fajar sudah mulai menampakkan sinarnya dari belakang danau.

Udara kala itu cukup dingin. Tercatat mencapai 10 derajat celcius.

Keindahan Ranu Regulo di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Republika/Hazliansyah)



Namun panorama yang begitu indah dengan suasananya yang hening begitu memesona. Kabut tipis menyelimuti atas danau. Mereka seolah menari menyambut para wisatawan yang datang.

Pohon-pohon tinggi di sekeliling danau seolah menjadi pilar-pilar alami yang menjaga keheningan Ranu Regulo.

Di bibir danau banyak bertumbuhan anggrek hijau. Ranu Regulo memang menjadi salah satu lokasi untuk pengembangan Anggrek Hijau.

2. Ranu Pani

Ranu Pani juga tak kalah indahnya dengan Ranu Regulo. Ranu Pani memiliki luasan yang lebih besar. Yakni mencapai 1 hektare.


Lokasi Ranu Pani tidak jauh dengan Ranu Regulo. Bahkan bisa dibilang keduanya bersebelahan. Jika hendak menuju Ranu Regulo, wisatawan akan melewati Ranu Pani terlebih dahulu.

Menikmati keindahan Ranu Pani akan terasa sempurna di saat matahari mulai sedikit tinggi. Ranu Pani yang terhampar luas dengan sinaran mentari pagi akan sangat indah.

Refleksi bangunan masjid dan gugusan pebukitan di belakangnya di air danau bak cermin yang jernih. 

Masyarakat Desa Ranu Pani tengah melakukan aktivitas pertanian mereka di ladang (foto: Sendy A)


Hanya saja sebagian besar Ranu tertutup eceng gondok yang oleh masyarakat setempat terus dicoba untuk dilakukan pembersihan.

Menikmati Ranu Pani tidak akan sempurna jika belum berinteraksi dengan masyarakat setempat. Warga atau penduduk setempat sebagian merupakan suku Tengger. Mereka banyak yang hidup dengan bercocok tanam dengan menanam berbagai sayuran di lahan yang tersebar luas.

Mulai dari kol, kentang, bawang dan lainnya.

 
Berita Terpopuler