Saudi Kembali Lakukan Penangkapan Koruptor

Republika/Yasin Habibi
Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pihak berwenang Arab Saudi melakukan penangkapan lebih lanjut dan membekukan lebih banyak rekening bank dalam tindakan keras pemberantasan korupsi meluas terhadap elite usaha dan politik kerajaan, kata sumber, yang mengetahui masalah tersebut, Rabu (8/11).

Puluhan anggota keluarga kerajaan, pejabat dan petinggi usaha ditahan dalam pembersihan masalah korupsi, yang diumumkan pada Sabtu. Mereka menghadapi tuduhan pencucian uang, penyuapan, pemerasan dan pemanfaatan jabatan umum untuk keuntungan pribadi.

Namun, sumber tersebut, yang berbicara pada Rabu, mengatakan sejumlah orang lain, yang dicurigai melakukan pelanggaran, ditahan dalam perluasan tindakan tersebut yang dipandang sebagai prakarsa raja berkuasa ke penerus tahtanya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pihak lain yang di bawah pengawasan, ditelepon penyidik tentang keuangan mereka, namun tampaknya masih bebas, kata sumber itu. Mereka menambahkan jumlah sasaran tindakan tersebut diperkirakan meningkat menjadi ratusan orang.

Jumlah rekening bank domestik yang dibekukan sebagai hasil akhir bersih-bersih korupsi adalah lebih dari 1.700 dan akan meningkat. Angka tersebut naik dari 1.200 yang dilaporkan pada Selasa, demikian sumber perbankan.

Sejumlah orang baru-baru ini ditahan, termasuk yang memiliki hubungan dengan keluarga dekat Pangeran Mahkota dan Menteri Pertahanan Pangeran Sultan bin Abdulaziz yang meninggal pada 2011.

Arab Saudi Bekukan Rekening Bank Tersangka Korupsi

 

 

 
Berita Terpopuler