Sejarah Hari Ini: Kedubes AS di Lebanon Dihantam Bom

CommonsWikimedia
Kedubes AS di Lebanon dihantam serangan bom pada 1983.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  Hari ini pada 1983 gedung kedutaan besar (kedubes) Amerika Serikat (AS) di Lebanon diserang oleh bom mobil. Hampir seluruh bangunan kedubes hancur. Insiden tersebut menyebabkan 63 orang tewas, termasuk pelaku bom bunuh diri dan 17 warga AS di sana.

Serang teror dilaporkan sebagai bentuk protes terhadap kehadiran militer AS di Lebanon. Pada 1975, perang sipil berdarah meletus di Lebanon. Suriah, Israel, dan PBB, gagal untuk menghentikan perang yang terjadi antara gerilyawan Muslim dengan milisi Kristen tersebut.

Pada Agustus 1982, pasukan marinir AS mendarat di Beirut untuk mengawasi proses penarikan pasukan Palestina dari Lebanon. Tak suka dengan kehadiran militer AS, Paman Sam pun mulai mendapat serangan teror.

Setelah gedung kedutaan besarnya dibom, pada Oktober teroris kembali melakukan aksi serangan bo ke markas marinir AS di Beirut. Insiden tersebut menyebabkan sekitar 240 personel marinir AS tewas.

Hari ini pada 1906, gempa berkekuatan 8,0 skala Richter mengguncang San Francisco, California, Amerika Serikat (AS). Bencana tersebut menewaskan ribuan orang dan menyebabkan sekitar 30 ribu bangunan roboh.

Gempa dahsyat tersebut juga menyebabkan terjadinya kebakaran di beberapa titik di San Francisco. Petugas pemadam kebakaran dilaporkan kewalahan karena harus memadamkan api yang menjalar hampir ke seluruh kota.

Pascabencana tersebut, Angkatan Darat AS memberlakukan jam malam di kota tersebut. Personel yang terlibat dalam penjagaan jam malam juga diinstruksikan untuk menembak siapapun warga yang diketahui melakukan penjarahan.

Bencana gempa tersebut dilaporkan menyebabkan sekitar 3.000 orang tewas. 30 ribu bangunan juga porak-poranda, termasuk di dalamnya perumahan dan hampir semua pusat bisnis di San Francisco.



Hari ini pada 1961, presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy (JFK) membantah tudingan pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev bahwa AS telah terlibat dalam agresi bersenjata terhadap rezim komunis Kuba.

Kennedy menyebut Khruschev berada di bawah kesalahpahaman serius. Sebab AS, kata Kennedy, hanya mendukung Kuba yang akan mengembangkan sistem demokrasi. Kennedy juga menegaskan bahwa AS tidak akan melakukan tindakan apapun untuk melumpuhkan semangat kebebasan di sana.

Sebelumnya, Khruschev melayangkan surat peringatan kepada Kennedy agar menghentikan perang kecil terhadap Kuba atau akan terjadi risiko peperangan dengan Uni Soviet.

Surat peringatan tersebut dikirim Kruschev setelah mendapat laporan bahwa terdapat sekitar 1.200 warga Kuba di pengasingan yang dilatih oleh CIA untuk melancarkan pemberontakan di Teluk Babi Kuba.

Mereka dilatih untuk menggulingkan kekuasaan Fidel Castro. Namun operasi ini gagal sebab Castro mampu melumpuhkan dan menangkap mereka yang terlibat dalam pemberontakan tersebut.

Setelah menulis surat balasan untuk Kruschev, pada 24 April 1961, Kennedy mengaku bertanggung jawab atas pemberontakan gagal di Kuba. Kegagalan tersebut tidak menghentikan Kennedy untuk menyiapkan aksi rahasia berikutnya guna menumbangkan rezim Fidel Castro di Kuba.

 
Berita Terpopuler