Kenangan Ketum PP GP Ansor Saat Bersama KH Hasyim Muzadi

Republika/Christiyaningsih
Shalat jenazah gelombang kesebelas untuk KH Hasyim Muzadi diimami pimpinan Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang KH Lukman Al-Karim (Gus Lukman).
Rep: Mas Alamil Huda Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wafatnya ulama sekaligus tokoh bangsa, KH Hasyim Muzadi membawa duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Quomas mengaku sangat kehilangan atas kepergian kiai kharismatik itu.

Dalam kenangannya, Kiai Hasyim adalah sosok orang tua yang sangat mengayomi. Almarhum, kata Gus Yaqut, telah mendedikasikan seluruh yang dipunya untuk umat dan bangsa. Sepanjang hidupnya, mantan ketua umum PBNU itu tak pernah lelah memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran terhadap permasalahan bangsa.

Gus Yaqut mengatakan, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) itu merupakan tokoh yang sangat gigih menyuarakan toleransi. Almarhum, kata dia, juga merupakan tokoh yang tak kenal lelah dalam membimbing generasi muda.

"Almarhum kami kenang sebagai tokoh yang gigih dalam mengampanyekan toleransi, intelektual, teguh pendirian dan memiliki perhatian yang lebih kepada kader-kader muda NU," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (16/3).

Kiai Hasyim Muzadi wafat di usia 72 tahun pada Kamis (16/3) pagi di Malang, Jawa Timur setelah beberapa hari sempat dirawat di rumah sakit. Rencananya, kiai sepuh Nahdlatul Ulama itu akan dimakamkan siang ini di komplek Pondok Pesantren Al-Hikam yang diasuhnya, di Depok. Selamat jalan, Kiai Hasyim.

 
Berita Terpopuler