Pengamat: KPU Harus Atur Waktu Debat Ketiga Lebih Panjang

Republika/Wihdan Hidayat
Tiga pasangan cagub DKI, Agus Harimurti-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anis Baswedan-Sandiaga Uno saat mengikuti debat cagub-cawagub DKI Jakarta ke-2 di Jakarta, Jumat (27/1) malam.
Rep: Dadang Kurnia Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf berpendapat, waktu yang pendek masih menjadi masalah dalam debat kandidat antara pasangan cagub-cawagub yang berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta. Maka dari itu, Maswadi berharap KPU bisa menambah durasi waktu debat menjadi lebih lama.

"Ada tiga pasang calon yang harus bicara. Masalah waktu itu memang penghambat yang paling besar. Karena memang ada pembatasan waktu oleh KPU. Jadi KPU harus mengatur waktu supaya lebih panjang," kata Maswadi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (6/2).

Masadi menjelaskan, keterbatasan waktu yang diberikan oleh penyelenggara membuat para pasangan calon tidak maksimal dalam penyampaikan gagasan-gagasannya dalam upaya membangun Jakarta. Itu tak lain karena para pasangan calon menjadi terburu-buru dalam menjelaskan program-programnya.

"Setiap calon itu terburu-buru dalam menyampaikan pendapatnya. Itu kan enggak memenuhi keinginan para calon dan juga para pendukung," ucap Maswadi.

Seperti diketahui, KPUD DKI Jakarta sudah dua kali menyelenggarakan debat kandidat antara pasangan cagub-cawagub, yakni pada 13 dan 27 Januari. Rencananya, KPUD DKI Jakarta akan kembali menyelenggarakan debat kandidat yang terakhir pada 10 Februari.

 
Berita Terpopuler